Home Internasional Kekacauan di Hong Kong, Seluruh Jadwal Penerbangan Batal

Kekacauan di Hong Kong, Seluruh Jadwal Penerbangan Batal

Hong Kong, Gatra.com - Seluruh penerbangan pesawat di Bandara Internasional Hong Kong (HKIA) dibatalkan pada Senin sore (12/8) waktu setempat karena ribuan demonstran berpakaian serba hitam membanjiri terminal bandara.

Aksi massa tersebut dimobilisasi kemarahan pascatindakan kekerasan dari kepolisian kepada para demonstran yang membuat beberapa stasiun kereta bawah tanah diselimuti gas air mata dan beberapa demonstran terluka parah.

Minggu malam menandai peningkatan aksi yang tak berkesudahan, ketika protes antipemerintah memasuki minggu kesepuluh di Hong Kong. Malam itu, seorang wanita muda yang diyakini sebagai tenaga medis relawan dilaporkan dibutakan satu matanya, setelah dipukul dengan proyektil oleh kepolisian. Di tempat lain, dalam sebuah video yang beredar, polisi nampak menembakkan senjata kendali ke kerumunan para pengunjuk rasa dari jarak dekat di ruang tertutup.

Baca juga: Krisis Ekonomi Intai Hong Kong Pasca Protes Ekstradisi Cina

Gas air mata ditembakkan setidaknya di dua stasiun angkutan massal, di lain tempat seorang pria yang menjadi salah satu demonstran muda nampak berlutut, sambil berdarah-darah ia memohon kepada seorang pria untuk menghentikan aksinya.

"Operasi polisi kemarin itu konyol," kata Nicekayla, seorang pekerja ritel berusia 27 tahun yang seperti banyak pengunjuk rasa lainnya menolak menggunakan nama aslinya karena takut ditangkap.

“Seharusnya saya bekerja hari ini, tetapi saya pergi. Saya harap pemerintah akan mendengarkan kami," ujarnya dilansir Time, Senin (12/8).

Menjelang Senin sore, para demonstran telah memenuhi ruang kedatangan dan keberangkatan bandara, menghalangi penumpang untuk mengakses pos pemeriksaan keamanan. Mengenakan T-shirt hitam dan topeng debu yang telah menjadi seragam gerakan de facto, kerumunan yang tampak marah meneriakkan slogan-slogan seperti "nyawa ganti nyawa!", menggambarkan rasa sakit seorang perawat yang ditembak matanya. Banyak yang mengenakan kasa di mata kanan mereka.

"Saya keluar hari ini untuk menolak pemerintah di Hong Kong dan kekerasan polisi," kata Matthew (22) seorang pengunjuk rasa yang bekerja di bidang Teknologi Informatika. "Apa yang kita lihat di TV kemarin, polisi menggunakan kekerasan apapun yang dapat digunakan, ini gila," lanjutnya.

Baca juga: Demonstran Hong Kong Akhiri Pendudukan di Jalan Raya

Protes di pusat keuangan Asia ini tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Dalam beberapa minggu terakhir, kekerasan telah meningkat baik oleh pihak berwenang maupun sekelompok kecil pemrotes radikal yang meluncurkan batu bata, bom molotov, dan proyektil lainnya ke arah garis polisi.

Pejabat kebijakan utama Cina untuk Hong Kong dan Makau, Yang Guang, berbicara kepada wartawan, mengutuk aksi dari para pengunjuk rasa yang menyerang kantor polisi dengan bom bensin, melukai beberapa petugas. Di benaknya untuk menggambarkan kerusuhan itu, Guang mengatakan "para pengunjuk rasa radikal" melakukan kejahatan serius dan "mulai menanamkan benih-benih terorisme."

Aksi demonstrasi Hong Kong memprotes kebijakan pemerintah terkait rancangan undang-undang ekstradisi baru. Ratusan ribu warga turun ke jalan dan mengepung gedung parlemen untuk membatalkan perubahan UU tersebut. Para demonstran khawatir perubahan itu akan digunakan Pemerintah Cina untuk membungkam para penentangnya di Hong Kong, apalagi saat ini Dewan Legislatif Hong Kong dikuadai partai pro-Beijing.

217