Home Politik Gubernur NTT Minta Para Raja Bersinergi dengan Pemerintah

Gubernur NTT Minta Para Raja Bersinergi dengan Pemerintah

Kupang, Gatra.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat minta para Raja yang ada di NTT bersinergi dengan pemerintah membangun masyarakat. “Untuk mengejar ketertinggalan mengeluarkan NTT dari Provinsi termiskin ke tiga di Indonesia,” kata Viktor dalam sambutannya ketika menjamu makan malam para Raja dari 22 Kabupaten/Kota NTT di Hotel Sasando, Kupang, Sabtu (16/8).

Para Raja menurut Viktor memiliki peran yang sangat penting, bahkan menjadi ujung tombak terdepan dalam pembangunan. “Karena itu saya harapkan mulai bersok dan seterusnya para pejabat di daerah, Bupati, Camat dan kepala Desa jangan mengabaikan peran para raja. Harus dilibatkan dan diberi wewenang, menjadi ujung tombak terdepan membangun masyarakat,” harapnya.

Selama ini peran para raja ini diabaikan oleh pejabat, baik Gubernur, Bupati, Walikota dan para camat. “Para raja ini memiliki rakyat dan cukup berpengaruh. Di wilayah tertentu di NTT rakyat lebih mendengar suara raja dibanding Camat dan kepala Desa. Bahkan ada raja yang minta rakyatnya memboikot program pemerintah. Mereka ini asset, harus diberdayakan,” ujarnya.

Dia mengingatkan para pejabat pemerintah bahwa zaman perjuangan dulu untuk merebut kemerdekaan juga tidak terlepas dari para peran para raja di Nusantara ini. “Banyak pejuang walau hanya dengan parang, tombak atau bambu runcing saat itu ada juga dikendalikan para raja. Kalau zaman dulu para raja ikut berjuang merebut kemerdekaan zaman sekarang mereka kita libatkan untuk mengejar kemajuan pembangunan dari keteringgalan,” kata Viktor.

Selain itu, Gubernur Viktor juga menekankan agar tidak terus mengharapkan proyek pembangunan dari pemerintah, tetapi harus menciptakan proyek tanpa dana di daerah.

“Para raja ini memiliki tanah kerajaan yang luas. Ciptakan proyek sendiri dengan menanam tanaman yang berfungsi seperti kelor dan lainnya. Berdayakan lahan itu. Ingat tanaman itu cukup disiram akar –akarnya saja. Selanjutnya dia berupaya sendiri sampai produksi. Beda dengan ternak misalnya sapi, harus diberikan pakan ternak, diberi minum dan lainnya,” katanya.

Mulai tahun ini ungkap Gubernur Viktor semua tanah yang tidak diberdayakan, dibiarkan saja termasuk milik para raja akan diberikan status tanah terlantar dan menjadi milik Negara. “Saya sudah konsultasikan dengan Presiden. Beliau merespon,” ungkapnya.

Dia menegaskan jika semua lahan yang menjadi aset potensial ini diberdayakan, tidak mustahil secara perlahan NTT akan keluar dari predikat Provinsi termiskin di Indonesia.

“Kita di NTT miliki aset SDM dan SDA yang memadai. Semua ini tidak disenergikan. Ini karena masa bodoh dan malas. Jika hasil penjumlahan bodoh dan malas akan jadi sama dengan miskin," kata Viktor.

Raja Kalabahi, Alor Jusran Tahir yang diberi mandat berbicara mewakili para raja mengapresiasi kebijakan Gubernur yang meminta untuk ikut bersinergi membangun NTT. “Kami apresiasi dan akan berupaya membantu pemerintah baik Pemrov maupun Pemkab dan Pemkot. Kalau selama ini kami diminta ikut berperan tentunya NTT tidak senasib dengan predikat termiskin ini,” kata Jusran Tahir.

Sementara itu kepala Biro Pemerintahan Pemrov NTT Doris Rihi dalam laporannya menyebutkan sebanyak para raja utusan dari 20 Kabupaten/kota telah hadir untuk mengikuti upacara HUT RI ke 74.

307