Jakarta, Gatra.com - Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) merayakan ulang tahun emas (50 tahun) di Jakarta Rabu (21/8) malam. Sejumlah pejabat penting seperti Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyempatkan hadir.
Dalam sambutannya, Ketuan Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan dalam perjalanan selama setengah abad, organisasi ini mengalami pasang surut.
"Tak terasa Gaikindo sudah merayakan Golden anniversary sejak berdiri 1969, awalnya ada 8 perusahaan agen tunggal dan 9 perusahaan perakitan. Namun sekarang sudah jadi asosiasi dengan lebih dari 40 anggota. Naik-turun ekonomi dialami Gaikindo, misalnya tahun 1998 saat ekonomi global. Saat itu Gaikindo dan anggota terkena dampak, penjualan turun menjadi 50 ribu unit per tahun dari sebelumnya 400 ribu," kisahnya.
Sekarang Gaikindo berkembang pesat dimana total kapasitas produksi seluruh anggotanya mencapai 2,2 juta unit dengan pasar domestik mencapai 1,2 juta unit per tahun, dan ekspor 260.000 unit kendaraan yang dikirim ke lebih dari 80 negara.
Tantangan 50 tahun ke depan dinilai akan semakin berat. Perubahan terjadi sangat cepat, teknologi berubah secara revolusioner. Seperti perkembangant teknologi listrik, teknologi autonomous, bahkan mobil terbang. "Secanggih apapun mobil itu, Gaikindo akan memproduksinya didalam negeri dan bisa berkompetisi di pasar global," tegasnya.
Tantangan lain adalah menjadikan Indonesia menjadi salah satu basis produksi otomotif global dan menjadi eksportir mobil dengan volume 1 juta unit pada 2025. Nangoi optimisi, target itu bisa tercapai dengan peningkatan daya saing industri nasional.
Gaikindo awalnya bernama Gakindo yang merupakan singkatan dari Gabungan Agen Tunggal Kendaraan Bermotor Indonesia pada tahun 1969. Kemudian tahun 1975 berubah nama menjadi Gabungan Agen Tunggal dan Asembling Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaakindo).
Tahun 1985, Gaakindo berubah nama menjadi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia yang seperti kita kenal sekarang. Pada awalnya GAIKINDO terdiri dari 37 anggota dari kalangan agen tunggal, perakitan dan industri suku cadang.
