Jakarta, Gatra.com - Penggunaan obat-obatan belakangan ini sering disalah gunakan oleh banyak masyarakat Indonesia. Karena hal itulah, menjadi perhatian khusus bagi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Menurut Wakil Sekretaris IAI Dettie Yulianti, peran apoteker sangatlah penting dan bertanggung jawab penuh dalam pengendalian obat di masyarakat, terutama dalam hal pelayanan.

Ia menjelaskan pengggunaan dan bagaimana cara membedakan obat generik dan obat paten. Jadi obat generik adalah obat yang sudah habis masa patennya, sehingga dapat di produksi kembali oleh perusahan farmasi.

“Sedangkan obat paten adalah merupakan obat baru yang diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan farmasi yang memiliki hak patennya dalam membuat obat baru," jelas Dettie dalam diskusi di Tjikini Lima, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).

Dettie mengimbau, pengobatan itu harus sesuai berdasarkan anjuran dari dokter atau menggunakan resep, karena apoteker tidak boleh memberi resep kepada pasien.

Ia juga membeberkan, mengenai cara pemakaian obat dengan baik, dari cara menyimpan, menggunakan dan membuangnya.

"Menyimpan obat dalam suhu yang hangat, taruh obat di tempat obat, setiap rumah harus mempunyai kotak obat, jangan sampai obat terpapar sinar matahari,” ucapnya.

Kemudian cara menggunakannya, sebelum digunakan lihat dulu masa kadaluarsanya, jika obat sudah mulai berbau jangan digunakan lagi. Dan yang terakhir, buanglah obat di tempat yang aman.

“Jika obatnya berbentuk tablet, obat tersebut harus di tumbuk terlebih dahulu, kemudian di larutkan dalam air, dan dibuang ke tanah, atau bisa juga di kubur dalam tanah," tutupnya.

Reporter: SAR