Home Gaya Hidup Sambut Sekaten, Tandu dan Al-Quran Sultan HB I Dipamerkan

Sambut Sekaten, Tandu dan Al-Quran Sultan HB I Dipamerkan

Yogyakarta, Gatra.com – Menyambut perayaan Sekaten, tahun ini Keraton Yogyakarta menggelar pameran aneka koleksi Sri Sultan Hamengku Buwono I termasuk dua peninggalan istimewanya. Pameran selama sembilan hari ini rencananya digelar tiap tahun.

“Pameran yang berlangsung pada 1-9 November nanti bertemakan ‘Sri Sultan Hamengku Buwono I : Menghadang Gelombang, Menantang Zaman’. Ini sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi terhadap beliau,” jelas Wakil Ketua Pelaksana Pameran Sekaten, GKR Bendara, Kamis (3/10), di restoran Bale Raos, Kota Yogyakarta.

Pameran yang digelar di Bangsal Pagelaran dan Kompleks Sitihinggil Keraton Yogyakarta akan memajang berbagai koleksi dan dokumen Sri Sultan Hamengku Buwono I, seperti karya-karyanya, biografi, dan rekaman penganugeraham gelar sebagai pahlawan nasional.

GKR Bendhoro mengatakan pengunjung juga bisa melihat dua dari tiga peninggalan Sultan HB I yang tidak dibawa saat aset budaya keraton dirampas oleh Thomas Raffles. Dua masterpiece yang dipamerkan itu adalah tandu Kanjeng Kiai Tandhu Lawak dan Kanjeng Kiai Al-Quran.

“Tandu ini digunakan Sri Sultan HB I ketika pergi ke mana-mana di masa tuanya. Sementara Kanjeng Kiai Al-Quran adalah karya pada masa hidup Sri HB I pada 1797,” ujar GKR Bendara.

Selain pameran, keraton juga mengadakan diskusi terbuka, pelatihan seni, dan lomba karawitan tingkat SD-SMP memperebutkan piala bergilir Sri Sultan Hamengku Buwono X. Keraton menargetkan 35.000 pengunjung akan menghadiri pameran.

Ketua Seksi Kesenian Pameran Sekaten KPH Notonegoro mengungkapkan pembukaan pameran akan menampilkan karya tari ciptaan Sultan HB I, Beksan Guntur Segoro.

“Kami juga akan menampilkan pertunjukan wayang orang tiga malam berturut-turut yang menampilkan sosok Sri Sultan HB I. Kisah ini kami angkat dari salah satu naskah yang sampai sekarang berada di Inggris,” ujarnya.

Pihak keraton berharap, pameran yang berlangsung sebelum puncak perayaan Sekaten pada 10 November ini dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat. Sebab tahun ini keraton tidak memberikan izin penggunaan Alun-alun Utara Yogyakarta untuk kegiatan pasar malam di perayaan Sekaten.

 

689