Home Ekonomi Migrasi Pabrik, Ini Alasan Jateng Jadi Hits Investasi

Migrasi Pabrik, Ini Alasan Jateng Jadi Hits Investasi

Semarang, Gatra.com - Sejumlah investasi masuk secara drastis ke Jawa Tengah di akhir tahun 2019. Salah satunya berasal dari Tangerang, Banten, ada sekitar 25 pabrik alas sepatu memindahkan pabriknya di Jawa Tengah.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Ratna Kawuri menyatakan, akhir triwulan III atau September 2019 investasi yang masuk ke Jawa Tengah terkerek mencapai Rp47,24 triliun.

Pencapaian itu naik 13 persen atau lebih banyak Rp5,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Terjadinya migrasi industri cukup mempengaruhi iklim naiknya pertumbuhan investasi di Jateng tersebut.

"Ya ada pabrik relokasi baru ada juga yang ekspansi atau membuka cabang baru," katanya, saat dikonfirmasi Gatra.com, Kamis (14/11).

Ratna menyebut, sebagian besar investasi adalah pada sektor garmen dan alas kaki. Namun dia enggan memengungkap nama pabrik, alasannya masih dalam tahap konsolidasi pendataan.

Relokasinya pabrik dari Banten, kata Ratna, tidak terlepas dari berbagai pertimbangan seperti ketersediaan lahan dengan harga yang sesuai, penetapan UMK, kemudahan transportasi dan komitmen pemerintah daerah. Termasuk memberikan pelayanan perizinan yang lebih mudah, transparan, dan cepat.

"Di luar insentif fiskal yang jadi kewenangan pusat, kemudahan yang diberikan adalahterkait dengan pelayanan akses data dan informasi, akses promosi sesuai kewenangan dan pelayanan perizinan melalui PTSP," jelasnya.

Untuk jumlah proyek investasi terdapat 3.959 proyek yang terdiri dari proyek penanaman modal asing (PMA) sebanyak 1.462 dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) 2.497 proyek. Capian tersebut naik 53 persen atau 1.376 proyek lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Realisasi sektor usaha masih didominasi sektor listrik, air dan gas masih mendominasi investasi PMA di Jateng dengan kontribusi 87 persen, sedangkan industri kulit dan alas kaki 3 persen, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi 2 persen, industri tekstil 2 persen dan industri makanan 2 persen.

Untuk PMDN sektor listrik air dan gas berkontribusi 56 persen, industri makanan 8 persen, kawasan industri dan perkantoran 6 persen, jasa lainnya 6 persen dan industri tekstil 4 persen.

Berpindahnya pabrik dari Banten juga tak terlepas dari usaha Pemprov Jateng dalam menggaet investasi. Terutama gelaran Central Java Business Forum (CJBF) yang digelar di Jakarta pada 5 November lalu.

"CJBF kemarin ada Kepeminatan sebanyak 111 proyek dengan nilai investasi Rp62,79 triliyun," katanya.

Beberapa sektor kepeminatan diantaranya ada di infrastruktur, manufaktur, energi, pariwisata, agrikultur, dan lainnya.

1613