Home Ekonomi Kabupaten Semarang Siapkan Lima Kawasan Industri

Kabupaten Semarang Siapkan Lima Kawasan Industri

Ungaran, Gatra.com – Pemkab Semarang menyiapkan  lima lokasi untuk kawasan industri, sebagai salah satu langkah untuk menggaet investor. Kelima lokasi itu masing-masing berada di daerah Pringapus, Bawen, Tengaran sebelah kanan, Tengaran sebelah kiri, dan Susukan.

“Ini sudah kita siapkan sejak lama, karena memang untuk menjaring investasi harus bersaing dengan daerah-daerah lain,” ujar Bupati Semarang Mundjirin ES, Selasa (10/3).

Atas dasar itu, menurut Mundjirin, selain kawasan untuk industri, berbagai hal yang menyangkut dengan investasi mendapat perhatian. Seperti adanya kemudahan izin bagi calon investor, maupun yang sudah melakukan investasi di daerahnya.

“Karena itu kita siapkan kemudahan-kemudahan, seperti perizinan. Dimana orang yang akan investasi tidak usah bolak-balik datang ke sini. Waktu tak terlalu lama. Untuk usaha mikro, bahkan izin cukup sampau di tingkat kecamatan,” sebutnya.

Kemudahan itu, kata Mundjirin, juga berlaku untuk industri besar. Bahkan pihaknya memberikan kemudahan izin, sekaligus apresiasi, saat mereka melakukan perpanjangan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

“Syaratnya, pabrik tersebut mampu menampung 60 sampai 80 % warga asli dari Kabupaten Semarang. Maka kita gratiskan izin perpanjangan IMB nya,” katanya.

Soal munculnya wabah Corona, Mundjirin mengakui, hal itu sedikit mengganggu. Dia mencontohkan negara seperti Korea Selatan dan Cina sudah membidik sejumlah lokasi untuk usaha mereka. “Tapi dengan adanya kasus ini, mereka masih menunggu,” katanya.

Akibatnya, lanjut Mundjirin, penanaman modal asing tahun ini belum bisa seperti yang diharapkan. Meski demikian, upaya untuk memberikan kemudahan izin bagi investor tetap dilakukan.

“Kita terbuka bagi siapa pun yang mau investasi. Bahkan semestinya, kalau takut investasi ke Cina, ya sudah ke Indonesia saja. Kita permudah izinnya, mapun mendapatkan tanahnya,” terangnya.

Tahun lalu, angka investasi di Kabupaten Semarang sekira Rp2,5 triliun. Angka itu merupakan gabungan dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekaligus penanaman modal asing (PMA). “Yang pasti kita tidak melulu pada angka yang besar. Investasi yang kecil-kecil pun kita gerakkan bareng-bareng,” katanya.

1083