Home Ekonomi Empat Wisata Besar di Lembang Ditutup Sementara

Empat Wisata Besar di Lembang Ditutup Sementara

Bandung, Gatra.com – Terdapat empat destinasi wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memutuskan untuk menutup sementara mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19). Empat tempat wisata itu masing-masing De' Rach, Farm House, Floating Market, dan The Great Asia-Afrika. 

"Hari ini kita menutup semua usaha kita yang di Lembang yaitu De' Rach, Farm House, Floating Market, dan The Great Asia-Afrika. Upaya ini dilakukan untuk menghindari penyebaran pandemi COVID-19," kata pengelola wisata, Perry Tristianto, Kamis (19/3). 

Penutupan tersebut dilakukan selama 14 hari, mulai Kamis, hari ini. Jika keadaannya membaik, akan dibuka kembali pada tanggal 1 April 2020. Namun, jika pemerintah belum mengijinkan, maka bakal diperpanjang.

Perry menjelaskan, sejak diumumkan penutup empat tersebut, ada sekitar 1500 wisatawan yang batal datang. 

"Kita coba dengan 14 hari dulu, kisaran tamu yang tak bisa hadir sekitar 1500 orang satu tempat wisata pada hari biasa. Hari Minggu biasa sampai dua atau tiga kali lipat. Semuanya batal datang karena kita tutup," jelasnya. 

Menurut Perry, akibat penutupan itu 90 persen karyawan dirumahkan sementara. 
Total karyawan di empat tempat wisata itu berjumlah 900 orang. Hal itu diharapkan dapat mengurangi kerumunan orang. 

Meski ia tetap menjamin hak para karyawan yang diliburkan. 

"Memang sebagian karyawan masih ada yang masuk untuk bersih-bersih. Tapi dipastikan pekerja tidak membuat kerumunan. Tetap bersih-bersih, karena yang utama itu kebersihan. Secara keseluruhan karyawan kurang lebih 800-900 orang," lanjut Perry.

Perry mengakui bahwa virus Corona berdampak serius pada bidang wisata. Jika dibandingkan dengan kejadian krisis moneter tahun 1999, dampak COVID-19 dianggap krisis yang lebih berbahaya. Pasalnya, tidak ada kepastian kapan berakhirnya.

"Jika dibandingkan dengan krisis moneter, kondisi saat ini lebih parah. Saat krisis moneter kita bisa melakukan inovasi lain. Sedangkan sekarang kita masih tanda tanya. Besok jadi apa, lusa jadi apa, tentu beda. Gak bisa diprediksi," katanya.
 

198

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR