Home Ekonomi Perindag Sibolga Kaji Teknologi Perdagangan Dimasa Pandemi

Perindag Sibolga Kaji Teknologi Perdagangan Dimasa Pandemi

Sibolga, Gatra.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), sedang mengkaji tehnologi aplikasi yang bisa merangkum dagangan pedagang di Kota Sibolga dalam satu sistem. Hal tersebut guna membantu peningkatan ekonomi pedagang sekaligus untuk memberikan rasa aman selama masa Pandemi COVID-19.

Kepala Dinas (Kadis) Perindag Sibolga, Agung Mariani Barus, mengatakan pihaknya sebelumnya sudah menyampaikan pemakaian tehnologi dalam penjualan/perdagangan kepada para pedagang yang ada di Kota Sibolga. Hasilnya, beberapa pedagang sudah memanfaatkannya bahkan mengembangkan sendiri teknologinya.

"Tapi karena keterbatasan dana, itu belum berjalan," ujar Agung, menjawab Gatra.com, Selasa (2/6). 

Agung mengakui di tengah situasi Pandemi COVID-19 sekarang ini, pemanfaatan tehnologi dalam transaksi perdagangan atau jual beli sangat baik. Contohnya dengan memanfaatkan Facebook (FB), Whatsapp (WA) maupun Instagram, sebagai wadah dalam menampilkan dan menjual produk dagangan.

"Ya, itu sangat baik. Tapi kedepan, kita perlu tehnologi untuk merangkumnya dalam satu sistem. Tapi itu sedang dikaji, seperti apa yang cocok untuk pedagang Sibolga," ucapnya. 

Pihak dinas perdagangan ini sebelumnya mencatat ada sekitar 400-an lebih usaha kecil dan menengah (UKM) ditambah 150-an lebih pedagang kecil di kota itu terpukul dan kembang kempis karena Pandemi Covid-19. Beberapa diantaranya bahkan disebutkan tutup.

Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga, Suti Masniari Nasution, telah mengajak masyarakat dan pedagang untuk menerapkan transaksi non tunai ketika berbelanja barang kebutuhan pokok sehari-hari. Caranya dengan menggunakan alat pembayaran uang elektronik (e-Money), mobile banking, atau internet banking, serta QR Code Indonesia Standard (QRIS).

Menurut Suti, penerapan transaksi non tunai merupakan upaya paling efektif dalam perdagangan terutama dalam pencegahan dan penyebaran COVID-19.

“Masyarakat harus bijak bertransaksi. Jadi, tidak hanya pada masa Pandemi Covid-19 saja, kalau bisa transaksi non tunai ini digunakan masyarakat secara terus menerus,” katanya.
509