Jakarta, Gatra.com- Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR (Cand) dr Inggrid Tania, M.Si mengingatkan agar waspada saat mengonsumsi temulawak dalam bentuk segar. "Mengonsumsi dalam bentuk yang segar itu baik. Kelemahannya adalah kita sulit untuk mengonsumsi dalam jumlah yang besar," katanya.

Hal lainnya, lanjut Inggrid, pastikan konsumsi temulawak segar itu bebas dari cemaran pestisida dan cemaran logam berat. Orang awan tidak mudah untuk memastikannya.

Inggrid menyebut estrak temulawak memang bisa menjadi pilihan, baik dari sisi kepraktisan dan juga jaminan keamananya. Sebab produksi Industri seperti yang dihasilkan SOHO itu sudah bersertifikasi organik.

"Si temulawaknya sudah organik. Artinya, temulawak sebagai bahan bakunya sudah terstandardisasi, kualitas lebih terjaga, dan keamanan dari cemaran tadi terjaga," paparnya.

Lalu dari sisi ketersediaan dan dosis yang sudah terukur. "Setiap hari boleh dikonsumsi karena Curcumin berasal dari ekstrak Temulawak. Ekstrak temulawak ini sudah dipastikan aman untuk pemakaian jangka panjang," paparnya.

VP Researceh and Development SOHO Global Health DR. Raphael Aswin Susilowidodo, M.Si menambahkan, sinergis Ekstrak Curcumae xanthorrhizae Rhizoma dan piperin dengan bioavailabilitas yang lebih tinggi menghasilkan efek yang lebih maksimal.

Targetnya ditujukan untuk pasien dengan gangguan hati, gangguan saluran pencernaan, dan untuk menjaga daya tahan tubuh sehari-hari.

Aswin menjelaskan, satu tablet Curcuma Force mengandung ekstrak curcuma xanthorrhiza 20mg setara dengan 7500 mg temulawak segar dan 2,5 mg piperin. "Curcuma Force menggunakan bahan baku curcuma organik yang dihasilkan dari perkebunan SOHO kualitas terbaik," ungkapnya.

Curcuma Force merupakan produk terbaru dari SOHO yang merupakan upgraded formula dari Curcuma FCT. Kandungan utama Curcuma Force, yakni ekstrak curcuma xanthorrhiza atau biasa disebut temulawak dapat membantu memperbaiki nafsu makan.