Pekanbaru, Gatra.com - Wajah lelaki 50 tahun itu nampak sumringah saat dr. Indra Yopi menusukkan jarum suntik berisi cairan vaksin sinovac itu ke pangkal bahu kirinya di ruang Serba Guna RSUD Arifin Ahmad, di kawasan jalan Diponegoro Pekanbaru, Riau, Kamis (28/1).

Di sana, dia ditemani Kepala Rumah sakit (Karumkit) TK IV/Pekanbaru Mayor Ckm.dr.Alek Sibarani, SpOG dan Dandenkesyah 01.04.03 Pekanbaru Letkol Ckm R. Wulung H.

Ini kali kedua Komandan Korem 031 Wira Bima itu disuntik vaksin yang sama setelah dia pula orang pertama yang disuntik vaksin sinovac, dua pekan lalu.

"Terimakasih, Dok," ujar Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI M. Syech Ismed sambil menengok dokter yang juga Juru Bicara Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Riau itu.

Seakan tak ada kejadian apa-apa, lelaki kelahiran Pekanbaru ini kembali mengenakan baju dinas lapangannya.

"Dari penyuntikan vaksin pertama sampai sekarang, saya enggak ada merasakan hal-hal yang bersifat negatif, alhamdulillah sampai sekarang saya sehat," ujar jebolan Akademi Militer (Akmil) 1993 dalam siaran pers yang diterima Gatra.com, Kamis (28/1).

Para pejabat lain yang sama-sama menjalani vaksin tahap pertama kata Ismed juga sehat semua. "Saya tanyain juga, alhamdulillah, sehat semua," ujarnya.

Lantaran apa yang sudah dia alami itulah makanya kemudian Ismed berpesan supaya masyarakat Riau tidak ragu apalagi takut untuk divaksin.

"Saya sudah membuktikan kalau vaksin yang disuntikan itu aman dan halal untuk diberikan kepada masyarakat," katanya.

Lagi pula kata Ismed, sebelum divaksin, sederet pemeriksaan medis dilakukan dulu kepada yang bakal divaksin. Ini dilakukan untuk memastikan orang yang akan divaksin itu benar-benar dalam keadaan sehat dan siap menerima vaksin.

"Vaksinasi ini adalah upaya pemerintah supaya pademi ini cepat berakhir, khususnya di Riau. Jadi, masyarakat enggak usah takut," pintanya.

Abdul Aziz