Home Ekonomi Revegetasi eks-Sumur Geothermal Harus Endemik Gunung Slamet

Revegetasi eks-Sumur Geothermal Harus Endemik Gunung Slamet

Banyumas, Gatra.com – Perum Perhutani mengawasi proses revegetasi di kawasan eks-sumur geothermal yang gagal di lereng Gunung Slamet, Banyumas, Jawa Tengah. Revegetasi harus dilakukan dengan tanaman endemik yang sebelumnya hilang dalam proses eksplorasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Manajer Bisnis KPH Banyumas Timur, Sugito mengatakan dari informasi yang diperolehnya, revegetasi telah dilakukan. Namun, ia mengaku belum mengetahui persis sejauh mana proses revegetasi itu dilakukan. “Yang jelas kalau tanaman itu harus tanaman endemik. Tidak boleh ada tanaman jenis lain di luar vegetasi endemik di Gunung Slamet,” katanya.

Dia mengungkapkan, di sekitar wilayah sumur geothermal, berdasar survei yang dilakukan sebelum eksplorasi, tanaman endemik utama di wilayah tersebut adalah pucung. Karenanya, pucung harus menjadi tanaman dominan dalam proses revegetasi.

Perhutani ingin memastikan vegetasi kawasan sumur yang ditinggalkan itu dikembalikan seperti semula. Di wilayah eksplorasi, vegetasi paling dominan adalah pucung.

“Karena kalau sudah selesai itu harus dikembalikan seperti sediakala,” tandasnya.

Diketahui, sebelumnya pelaksana proyek PLTP, PT SAE, melakukan eksplorasi di kawasan hutan Banyumas Timur di lereng Gunung Slamet. Akan tetapi, dari dua sumur geothermal yang sudah dibor, salah satunya ditutup karena dipastikan gagal. Sementara, satu sumur lainnya masih dalam tahap perawatan atau maintenance, dan belum termanfaatkan.

Sumur geothermal yang gagal adalah F. Sedangkan yang berada dalam status perawatan atau maintenance adalah sumur H. PT SAE, sebagai pelaksana proyek PLTP kini bergeser ke utara, ke wilayah yang masuk administraif Brebes dan Tegal.


 

 

461