Home Kesehatan 3 Warga Jambi Meninggal, RS Peninggalan Belanda Tempat Isolasi

3 Warga Jambi Meninggal, RS Peninggalan Belanda Tempat Isolasi

Jambi, Gatra.com - Tiga warga Jambi kembali dilaporkan meninggal dunia karena Corona. Mereka berasal dari Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi dan Sarolangun.

"Ya, ada tiga pasien Covid-19 yang meninggal, maka total pasien meninggal dunia hingga Senin kemarin berjumlah 304 orang," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah, Selasa (13/7).

Data Satgas Penanganan Covid-19 per Senin, terdapat penambahan 38 orang yang berasal dari Kota Jambi 22, Muaro Jambi 13, Tebo 1 dan Merangin 2 kasus. 

Angka menunjukkan bahwa belum terlihat tanda-tanda perlambatan di Provinsi itu. Dengan total 14.254 orang terkonfirmasi positif. 

Dari sebelas kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, Kabupaten Batanghari masih berada pada zona merah 19 atau zona resiko tinggi penularan Corona. 

Enam daerah berada pada zona oranye atau zona resiko sedang penularan virus. Yakni Kabupaten Merangin, Bungo, Tebo, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat dan Kota Jambi. 

Dan empat daerah lainnya berada pada zona kuning atau zona resiko rendah penularan. Yaitu Kota Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun, Kerinci dan Tanjab Timur. 

"Jumlah pasien sembuh 56 orang. Berasal dari dua daerah yakni Muaro Jambi 45 dan Sarolangun 11. Sehingga total pasien sembuh menjadi 12.260 orang," kata Johansyah.

Johansyah mengatakan pasien yang meninggal rata-rata berusia 40-an tahun dan terbanyak lansia. Serta memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Satgas mengingatkan warga terus meningkatkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Wajib memakai masker, mencuci tangan setelah beraktivitas, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Terutama bagi lansia yang memiliki komorbid untuk lebih waspada penularan dengan tidak bepergian.  

Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris berencana memanfaatkan eks Rumah Sakit Pertamina Bajubang di Kabupaten Batanghari sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 di Jambi.

Menurutnya eks RS Pertamina yang dibangun pada zaman Belanda tersebut memiliki bangunan masih layak. Meski perlu dilakukan beberapa perbaikan dan pembangunan sejumlah gedung pendukung untuk isolasi pasien.

Kawasan rumah sakit tersebut juga terdapat lapangan golf yang luas. Sehingga dapat dimanfaatkan pasien untuk berjemur sebagai terapi kesehatan. Lokasi tersebut dianggapnya sangat mendukung karena jaraknya jauh dari publik. Aman untuk pasien dan masyarakat lainnya. Pemanfaatan tersebut dengan sistem pinjam pakai.

"Rumah sakit tersebut masih dapat difungsikan meski sejak tahun 2009 Rumah Sakit itu tidak lagi difungsikan. Terdapat empat zal di Rumah Sakit tersebut yang di perkirakan mampu menampung 120 orang," katanya.

Ia menyebutkan dengan dijadikannya sebagai rumah sakit Covid-19, itu akan berdampak terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dan meningkatkan layanan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya rumah sakit.

Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto mendukung penuh gebrakan Gubernur Jambi yang baru dilantik tersebut. DPRD pun siap mendorongnya dari segi anggaran.

"Prinsipnya DPRD mensupport apa yang menjadi grand desain provinsi terkait penanganan Covid. Pertamina punya CSR dan itu akan kita dorong dan rumuskan bersama-sama," kata Edi.

Edi juga menyarankan program vaksinasi lebih digencarkan lagi dan dilakukan di setiap balai desa, agar tidak terjadi kerumunan jika vaksinasi dilakukan di satu titik saja.

"Nakes kita 2.000-an, bagaimana lulusan Akper, dokter-dokter di UNJA dan sekolah kesehatan. Ini kita ajak diskusi bersama, kita training mereka, kita jadikan mereka nakes sementara untuk vaksinasi. Kalau itu dirumuskan selesai masalah. Tinggal kita mengajak bupati/walikota diskusi bersama. Dan di desa ada dana desa untuk penanganan Covid, ini peluang kita dan tolong dipikirkan," kata Edi.

DPRD berharap penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi dapat teratasi, dan berharap wabah cepat berlalu sehingga bisa menjalani aktivitas kembali normal.

888