Jakarta, Gatra.com – Perwakilan dari Public Virtue Research Institute, Anita A. Wahid, menilai bahwa agenda oligarki menjadi penyebab dari pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurutnya, agenda oligarki terhambat dengan demokrasi terutama demokrasi liberal. Anita menjelaskan bahwa oligarki memerlukan demokrasi iliberal agar bisa leluasa.
“Jadi mereka butuh kondisi yang seakan-akan di negara ini ada demokrasi, tetapi ada bagian-bagian tertentu dari demokrasi yang ditekan supaya mereka leluasa,” ucap Anita dalam webinar bertajuk “Kontroversi Firli” yang disiarkan di YouTube Public Virtue Institute pada Mingu (15/8).
Anita berujar bahwa dahulu pelemahan terhadap KPK sulit dilakukan karena adanya tekanan dari publik. Saat ini, pelemahan menjadi mudah karena adanya polarisasi dan penggunaan kelompok yang mengadvokasi penggunaan otoritarianisme.
Aturan yang ada dan disingkirkannya orang-orang yang memiliki integritas, menurut Anita, mengkibatkan KPK menjadi lemah. Selain itu, ada pula serangan dari luar, yakni adanya narasi-narasi besar yang dipergunakan.
Anita menilai, agenda oligarki bukan hanya dari pelemahan KPK. Menurutnya, ke depan masih ada undang-undang lain yang direvisi dan akan mau dibentuk.
“Yang akan sangat mungkin untuk membuat kondisi demokrasi akan semakin teregresi bahkan hampir hilang,” kata Anita.