Home Gaya Hidup Gerakan Anti Food Waste Sasar Tamu Hotel dan Resto

Gerakan Anti Food Waste Sasar Tamu Hotel dan Resto

Karanganyar, Gatra.com - Sudah jamak diketahui, sampah makanan di Indonesia bisa menghasilkan jutaan ton per tahunnya. Maka dari itu, bahan makanan dipakai secukupnya dan dikonsumsi sesuai porsinya. Sisanya diolah lagi atau malah dibuat pupuk. 
 
Konsep tersebut diterapkan Nava Hotel Tawangmangu dalam mengampanyekan gerakan Anti Food Waste atau hemat makanan. Kepada para tamunya, Nava Hotel mengajak mereka mengambil makanan sesuai porsinya. Kemudian para juru masak memperhatikan takaran memasak, anti membuang bahan sisa dan inovatif meracik menu. Tak kalah penting, mengubah limbah dapur menjadi pupuk tanaman. 
 
"Saat akan memasak, dihitung betul pemakaian bahan. Jika bersisa pun, bisa dipakai lagi memasak menu selanjutkan. Apabila ada makanan sisa dari santapan tamu, difermentasi ke pupuk organik. Kami juga mengajak tamu mengambil sesuai porsinya," kata Hotel Manager Nava Hotel, Arif Mardiyanto kepada Gatra.com, Senin (13/9). 
 
Gerakan tersebut diinisiasi Nava Hotel Tawangmangu berdasarkan laporan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bapennas) perihal tingginya sampah makanan di Indonesia. Bappenas merilis masyarakat Indonesia menghasilkan limbah atau sampah makanan 184 kg/tahun per kapita atau 48 juta ton per tahun. Makanan tersebut seharusnya bisa dikonsumsi alih-alih terbuang percuma. 
 
"Nava Hotel turut serta untuk mendukung upaya pemerintah GRASP 2030 atau Gotong Royong Atasi Susut dan Limbah Pangan 2030 melalui kampanye gerakan Anti Food Waste," lanjutnya. 
 
Tim F&B juga telah menyiapkan tent card yang diletakkan di setiap meja restoran dan meja coffee break ruang meeting yang bertujuan untuk mengedukasi para tamu tentang pentingnya tidak membuang makanan. Selain itu, seluruh media promosi Nava Hotel juga menyuarakan gerakan ini, seperti email campaign yang dikirim ke seluruh database email tamu, social media, inhouse promosi serta semua staff dan karyawan juga berperan aktif saling mengingatkan termasuk kepada tamu yang menginap. 
 
"Makanan merupakan unsur yang penting bagi kehidupan. Melalui makanan kebutuhan seseorang dapat terpenuhi. Namun, dalam kenyataan banyak sekali limbah makanan yang terbuang sia-sia begitu saja. Padahal, masih banyak orang yang tidak dapat makanan. Melalui gerakan Anti Food Waste ini, kami berharap Nava Hotel bisa menjadi pioneer atau contoh bagi yang lain untuk turut membantu pemerintah dalam hal mengurangi limbah makanan, dan mengelola sisa makanan dengan benar," katanya. 
1997