Pekalongan, Gatra.com - Peringatan Hari Batik Nasional (HBN) 2021 dijadikan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah sebagai momen untuk mendorong pemulihan ekonomi setelah hampir dua tahun terdampak pandemi Covid-19. Salah satu upayanya yakni dengan mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) untuk menggunakan seragam dan sarung batik selama sepekan.
Wali Kota Pekalongan A Afzan Arslan Djunaid mengatakan, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung satu tahun lebih turut berdampak pada sektor batik yang sudah lama menjadi usaha andalan masyarakat. Dampak yang paling dirasakan yakni penurunan omset usaha.
"Sehingga di momen Hari Batik Nasional 2021 ini, bagaimana kita melakukan pemulihan ekonomi khususnya di sektor batik karena sudah mulai melandainya kasus Covid-19," kata Afzan, saat acara Peringatan Hari Batik Nasional 2021 di Ruang Amarta kantor Setda setempat, Sabtu (2/10).
Menurut wali kota yang biasa disapa Aaf itu, sejumlah upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan Pemkot antara lain dengan menggelar pelatihan-pelatihan digital marketing dan ekspor. Upaya lainnya, yakni mewajiban ASN di seluruh kantor organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas untuk memakai seragam dan sarung batik.
"Pegawai di setiap kantor wajib untuk menggunakan sarung batik dan seragam batik selama satu minggu ke depan. Ini diharapkan menghidupkan kembali UMKM sektor batik yang terdampak pandemi dan kebijakan PPKM," ujar Aaf.
Aaf mengatakan, Peringatan Hari Batik Nasional 2021 harus digelar secara sederhana dan terbatas karena pandemi Covid-19. Kendati demikian, dia bersyukur acara peringatan masih dapat dilaksanakan seiring dengan menurunnya jumlah kasus Covid-19 di Kota Pekalongan.
"Alhamdulillah dengan meredanya kasus Covid-19 di Kota Pekalongan, kegiatan-kegiatan seremonial bisa dilaksanakan. Tentunya tetap digelar secara terbatas dengan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
Pada tahun ini, peringatan Hari Batik Nasional mengusung tema "Lestari Batikku, Terlindungi Alamku". Selain pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan OPD, acara peringatan juga dihadiri penggiat, sejarawan, dan pelaku usaha batik.