Home Hukum Delapan Korban Kecelakaan Kapal Pengangkut Pekerja Migran Ilegal di Malaysia Ditangkap

Delapan Korban Kecelakaan Kapal Pengangkut Pekerja Migran Ilegal di Malaysia Ditangkap

Jakarta, Gatra.com – Kapal yang mengangkut Warga Negara Indonesia (WNI) karam di di pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, Malaysia pada Rabu (15/12), pukul 05.00 WS. Dalam peristiwa ini, terdapat korban selamat yang ditangkap.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes pol Ahmad Ramadhan, menyebutkan bahwa terdapat 8 orang yang ditangkap. Mereka merupakan bagian dari 14 korban yang selamat.

“Delapan orang ditangkap dengan istilah apabila Pati, ya, istilahnya Pati,” ucap Ramadhan dalam siaran di YouTube Divisi Humas Polri pada Senin (20/12).

Menurut Ramadhan, Pati adalah istilah dari orang Malaysia terhadap warga negara yang mengunjungi negaranya tanpa izin. Adapun mengutip dari buruhmigran.or.id, PATI merupakan singkatan dari “Pendatang Asing Tanpa Izin”.

Menurut Ramadhan, pihaknya juga akan menelusuri bagaimana proses pemberangkatan penumpang kapal ke luar negeri tersebut.

WNI yang selamat dan tertangkap dilakukan tes Covid-19 di Markas Tentara Tanjung Sepang, Kota Tinggi, Johor, Malaysia. “Kemudian diserahkan ke imigrasi Malaysia,” tutur Ramadhan.

Adapun WNI yang yang meninggal dibawa ke Rumah Sakit Sultan Ismail untuk dilakukan autopsi. Setelah korban teridentifikasi, jenazahnyaakan diserahkan kepada pihak keluarga.

Dalam kesempatan lain, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono, membenarkan bahwa kapal tersebut membawa pekerja migran ilegal. Ia menyebutkan bahwa kapal tersebut berangkat dari Tanjung Uban, Provinsi Kepulauan Riau.

“Tujuannya biasa, ke sekitar Johor karena itu memang kan jalur penyelundupan manusia yang sudah tradisional ya dari Kepulauan Riau ke Johor,” ucap Hermono melalui sambungan telepon pada Kamis (16/12).

Menurut Hermono, kemungkinan penyebab dari karamnya kapal ini karena tersapu ombak. “[Sebesar] 99 persen tersapu ombak,” katanya.

Hermono mengatakan bahwa posisi kapal terbalik di bibir pantai. Ia mengatakan, kemungkinan saat kapal mulai akan merapat dan penumpangnya turun, itu disapu oleh ombak.

184