Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menggarisbawahi isu sustainability living atau gaya hidup berkelanjutan sebagai satu isu yang patut diperbincangkan.

Nadiem bilang isu itu pun yang harus menjadi diskusi dalam pertemuan G20 mengenai Pendidikan dan Kebudayaan. Menurutnya, penerapan gaya hidup ramah lingkungan harus mulai bisa ditanamkan dalam diri anak sejak dini.

"Penting bagi anak-anak untuk terus hidup berdampingan dengan alam. Oleh karenanya, kita juga harus memikirkan cara untuk mewujudkan sustainable living. Supaya anak-anak kita masih tetap bisa hidup berdampingan dengan alam," kata Nadiem dalam giat Kick-Off G20 on Education and Culture, Rabu, (9/2).

Menurutnya, menumbuhkan kecintaan anak pada alam menjadi salah satu fokus yang akan dibawanya dalam G20. Salah satu caranya, adalah dengan melakukan pendekatan melalui budaya kearifan lokal Indonesia.

Harapannya, di masa depan terwujud sebuah kehidupan berkelanjutan yang didasarkan pada akar budaya Indonesia yang beragam. "Ini jadi tujuan utama dari rangkaian kegiatan kebudayaan yang melibatkan penggerak budaya Indonesia serta negara-negara G20 menuju Ministerial Meeting on Culture," jelas Nadiem.

Nadiem pun mengaku bahwa dirinya sendiri telah mempraktikkan kehidupan berdampingan dengan alam di rumah. Penerapan gaya hidup tersebut pun sudah mulai diterapkan pada para buah hatinya, yang telah dibiasakan untuk mengurangi sampah hingga tidak menggunakan plastik.

"Saya sekarang sudah mulai memberi contoh dan membiasakan anak-anak saya untuk sama sekali tidak menggunakan plastik di rumah dan mengurangi sampah," ujarnya.