Jakarta, Gatra.com – Serial dari Negeri Jiran “Melur untuk Firdaus” baru-baru ini viral dan mendapat sambutan hangat di Tanah Air. Film yang baru selesai penggarapannya pada Juli 2022 ini memeroleh pujian dari insan perfilman Asia Tenggara, terutama Malaysia dan Indonesia. Film besutan sutradara Zamri Zakaria itu tayang di TV3 dan ditonton lebih dari 11 juta penonton di Malaysia.
Magnet film yang dibintangi Meerqen dan Anna Jobling itu menjadi buah bibir di sejumlah platform. Di TikTok, misalnya terdapat 2,7 miliar tanda pagar atau hastag yang “membumikan” serial drama cinta segitiga ini. Terdiri dari 28 episode, serial “Melur untuk Firdaus” pertama kali mengudara pada 27 Mei 2022. Web series ini juga dapat dinikmati di saluran Disney+ Hotstar.
“Melur untuk Firdaus” merupakan drama serial percintaan dengan aroma perselingkuhan. Dikisahkan Firdaus (Meerqen) dijodohkan dengan seorang perempuan bernama Melur (Anna Jobling). Namun, ia menolak lantaran sudah punya tambatan hati bernama Dee (Nesa Idrus). Orangtua Firdaus memberikan waktu 48 jam agar Firdaus membujuk Dee untuk menikah. Syarat terlampaui, sehingga Firdaus menikah dengan Melur.
Sementara, hati Melur remuk lantaran cintanya kepada Firdaus bertepuk sebelah tangan. Kedua insan yang sudah menikah itu harus menjalani banyak ujian. Firdaus ternyata masih menyimpan rasa cinta pada Dee dan menjaga jarak dengan Melur. Setelahnya, Melur memberikan 7 syarat yang harus dipenuhi Firdaus agar ia tidak mengusik hubungan sang suami dengan Dee.
Aktor Meerqen membeberkan, plot dan karakter yang diperankannya dalam “Melur untuk Firdaus”. “Cerita dan plotnya agak berat sedikit. Jadi, cintanya cinta segitiga. Firdaus punya mantan, tapi dinikahin sama Melur terus enggak bisa move on. Firdaus ini karakternya lurus dan lugu,” ucap Meerqen dalam sesi jumpa pers dengan awak media di Batavia Cafe, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada Senin (15/8).
Di kesempatan yang sama, aktris Anna Jobling mendeskripsikan karakter Melur dalam tiga kata. “Ramah, baik, dan patience [penyabar],” katanya. Aktris blasteran Malaysia-Inggris itu mengaku kaget akan tingginya animo masyarakat Indonesia terhadap serial tersebut. “Excited, kita enggak sangka ini drama bisa masuk Indonesia,” ucapnya.
Meerqen berharap dengan merambah pasar Indonesia, serial “Melur untuk Firdaus” dapat memberikan suguhan yang menghibur sekaligus mengenalkan budaya Negeri Jiran. “Harapannya seperti biasa, orang mau menerima. Paham plot ceritanya, paham culture di Malaysia, paham apa yang menjadi kebiasaan di Malaysia juga. Just booming sama macam di Malaysia,” katanya.
Perfilman Indonesia dan Malaysia menurutnya sama-sama punya kemajuan. Pasar film kedua negara punya segmen dan fanatisme tersendiri. Kedua artis ini memuji dahsyatnya perkembangan film Indonesia beberapa tahun terakhir. Mereka mencontohkan, film “Pengabdi Setan” besutan Joko Anwar yang laris manis dan juga tayang di bioskop Malaysia. Bahkan, keduanya juga mengenal dan memfavoritkan sejumlah artis Indonesia. Meerqen misalnya, mengakui totalitas peran dari aktor Reza Rahadian. “Kalau aku [menyukai] Cinta Laura,” timpal Anna Jobling.
Kesuksesan “Melur untuk Firdaus” menembus pasar Indonesia, membuka peluang bagi Meerqen berkarier di industri film Tanah Air. Meerqen menyebut, dirinya tidak ragu jika ada tawaran bermain film dari sineas Indonesia. “Jika diberi peluang, Insyaallah. Aku mau lebarkan sayapku. Aku ingin besarkan nama aku ke luar. Bukan hanya di Indonesia, maybe di tempat lain juga. I love bekerja dengan semua orang,” tutur aktor pemeran “Angkara Cinta” dan “Frontliner” itu.
Hal yang sama diungkapkan Anna Jobling menjawab kemungkinan untuk bermain film Indonesia. Hanya saja, ia mengaku perlu belajar banyak akan budaya Indonesia. “Belajar Bahasa Indonesia, belajar budaya juga. Mau coba ke tempat baru juga,” ucap Anna dengan senyum simpul.
Aktris pemeran “Penunggang Agama 2” itu mengungkapkan ketertarikannya untuk bermain di genre film horor Indonesia yang kini sedang laris manis. “Saya mau peran cerita-cerita seram (horor),” katanya. Meski demikian, ia memilih untuk mematangkan kualitas sebelum memutuskan go international. “Ana tidak ada expectation. But at the same times, it’s only about competition. Work, work and work,” tandasnya.