Jakarta, Gatra.com - Batik menjadi komoditas ekspor paling diminati dunia. Data itu diketahui dari pencatatan peningkatan penjualan batik yang diekspor melalui Program Ekspor Shopee. Diketahui, penjualan dan ekspor batik bisa mencapai angka 600 persen. Hal ini dapat dimaknai sebagai sinyalemen bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) batik dapat terus melebarkan sayap ke pasar internasional.
Baca Juga: IMAJITARI International Dance Film Festival 2022 Terima 1145 Film dari 80 Negara
Sedangkan menurut data Laporan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, capaian ekspor batik pada tahun 2020 telah mencapai USD 532,7 juta dan selama periode triwulan I tahun 2021 mampu menembus USD 157,8 juta. Melihat potensi di industri batik di pasar global, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja, mengatakan dukungan harus diberikan guna mengakselerasi perkembangan industri batik.
"Supaya pemilik UMKM lokal, termasuk industri batik dapat memperluas pasar mereka hingga ke luar negeri Hingga saat ini, Program Ekspor ddi Shopee memiliki sepuluh destinasi yang menjadi tujuan ekspor, yakni Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Taiwan, Brasil, Meksiko, Chili, dan Kolombia," ujar Handika dalam keterangannya, (30/9)
Baca Juga: Siap-siap! Woke Up Fest, Festival Musik LIntas Genre Akan Hentak Jakarta
Dari kontribusi yang dilakukan pihaknya, pembaharuan pun dilakukan pada laman Shopee Pilih Lokal dengan mengintegrasi berbagai fitur di dalam dan luar aplikasi. Hal ini memudahkan pengusaha lokal dalam memasarkan dan mempromosikan produk serta mengikuti program pelatihan, pendampingan, dan ekspor. Di sisi lain, pembeli produk lokal juga akan dimudahkan dalam mencari produk terbaik dengan berbagai penawaran menarik.
“Dengan adanya laman Shopee Pilih Lokal dan Program Ekspor Shopee, kami harap penjual dapat memanfaatkan teknologi yang kami tawarkan untuk mengepakkan sayap usahanya, bahkan hingga ke luar negeri," tegasnya.