Jakarta, Gatra.com- Ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengakui ajang Presidensi G20 Indonesia 2022 telah membangun banyak optimisme bahwa dalam waktu yang tidak lama, sektor pariwisata Bali dan Indonesia secara keseluruhan, bangkit usai dihantam pandemi Covid-19. Baik itu dari gelaran side event maupun hingga KTT pada November mendatang.
Pertama, katanya, ajang internasional negara-negara G20 tersebut secara ekonomi akan menjadi booster. “Seiring dengan perbaikan penanganan COVID-19, ajang ini membuat kunjungan wisata terjadi kembali. Kita mendapatkan berkah. Terbukti sekarang hotel-hotel mengalami peningkatan kunjungan. Bahkan bisa dikatakan normal,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/10)
Kedua adalah dengan adanya KTT memberikan image terhadap bahwa Bali sangat layak menggelar event internasional dan aman untuk dikunjungi. “Ini penting juga,” tegas Agung. Baca Juga: Pemda Bali Siapkan Infrastruktur dan Pengamanan Jelang G20
Ketiga, pembangunan dan perbaikan infrastruktur menjadi faktor penting untuk menunjang sektor pariwisata bergeliat. “Beberapa pembangunan kan dilakukan khususnya saat Presidensi dimulai. Ini berdampak pada kami juga,” kata Agung.
Namun begitu, hal utama yang memberikan optimisme para pelaku industri pariwisata adalah tingkat kunjungan wisatawan nasional maupun internasional. Bahkan kini kunjungan tersebut mencapai angka 10 ribu hingga 15 ribu perhari.
Jika dibandingkan kondisi sebelum pandemi yang mencapai 30 ribu, artinya saat ini geliat pariwisata di Pulau Dewata sudah menyentuh separuh angka saat kondisi normal. “Ini membangun semangat kami. Ditambah lagi pemerintah pusat dan daerah yang juga terus membangun komunikasi dan kerja sama dengan kami untuk Bersama-sama menumbuhkan kembali geliat ekonomi khususnya di sektro pariwisata,” jelas dia.
Masyarakat Bali Siap Sukseskan KTT G20
Sementara itu, masyarakat Bali siap menyambut dan menyukseskan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022. “Masyarakat antusias menyambut tamu, menyukseskan acara sampai dengan memanfaatkan peluang yang tercipta dari gelaran internasional, khususnya KTT G20,” ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemprov Bali, Gede Pramana.
Gede Pramana mengatakan bahwa sejak sejumlah pertemuan rangkaian Presidensi G20 digelar di beberapa lokasi termasuk di Bali, masyarakat khususnya pelaku ekonomi pun telah berbenah. Bukan hanya untuk menyambut dan menyukseskan pertemuan, namun juga memanfaatkan berbagai peluang dari gelaran tersebut.
“Pendukung utama perekonomian Bali adalah pariwisata. Maka Presidensi G20 Indonesia makin membuka dan memberikan optimisme masyarakat untuk memacu kembali pergerakan ekonominya usai hantaman pandemi COVID-19,” katanya.
Maka itu, lanjutnya, masyarakat bergotong-royong memberikan layanan terbaik. Gede Permana menyebut kalau KTT pada November nanti akan membuka mata bahwa Bali dan Indonesia secara keseluruhan adalah tempat yang aman untuk ajang kelas dunia.
“Harapannya pariwisata tumbuh kembali yang dampaknya pasti pada pergerakan ekonomi, bukan hanya daerah tapi juga masyarakat secara individu,” ungkap dia.
Pada kesempatan tersebut, Gede Pramana juga memastikan bahwa aktivitas masyarakat selama penyelenggaraan KTT, tetap berlangsung seperti biasa. Namun di beberapa wilayah yang berdekatan dengan lokasi pertemuan, diminta untuk melakukannya secara daring. Misalnya aktivitas pendidikan di beberapa sekolah dan universitas.
“Universitas Udayana contohnya. Ada di daerah Badung yang dekat dengan lokasi. Sudah diminta untuk perkuliahannya dilakukan secara daring,” kata Gede Pramana. Baca Juga: Hebat! 5 Startup Indonesia Berhasil raih Penghargaan di G20 DIN 2022
Begitu pula dengan kegiatan perkantoran. Pemprov Bali juga telah mengeluarkan edaran selama penyelenggaraan KTT semua kegiatan dilakukan dengan mekanisme Work From Home (WFH). “Kecuali hotel dan pegawainya. Tentu ini dikecualikan karena memang fungsinya juga untuk mendukung kegiatan,” kata Gede Pramana.
Maka itu, Pemprov Bali pun telah menyiapkan waifi gratis di beberapa lokasi untuk tetap menjamin kegiatan masyarakat berlangsung dengan baik. “Ada 1.834 titik wifi gratis yang kami siapkan. Ini sudah kami sosialisasikan kepada masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Kemenkes Siapkan Fasilitas Klinik dan ICU Menyambut Peserta G20 di Bali
Baca Juga: Jelang Puncak KTT G20 di Bali, PLN Persiapan Kelistrikan Lebih Dari 50 persen
Gede Pramana juga kembali menyampaikan jika proses renovasi Bandara I Gusti Ngurah Rai, khususnya beberapa ruang VVIP telah dilakukan. Begitu pula jalan dari Bandara menuju ke hotel-hotel yang menjadi tempat para delegasi.
Sementara terkait pengamanan, Pemprov Bali dikatakannya bekerja sama dengan pihak TNI dan Kepolisian Daerah Bali untuk memastikan meminimalisir potensi kerusuhan atau hal yang mengganggu kegiatan KTT G20.
“Kami pun melibatkan sistem pengamanan berbasis Desa Adat atau yang kami sebut Sipandu Beradat. Di sini Pecalang akan memegang peranan penting,” ujar Gede Pramana.