Jakarta, Gatra.com - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin Upacara Wisuda Purna Bakti untuk melepas 154 wisudawan baik personel Militer dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang memasuki masa purna tugas bertempat di Lapangan Laut Maluku Kodiklatal, Bumimoro Surabaya, Jumat (21/10).
Momen Wisuda Purna Bakti adalah saat yang sangat mengharukan, baik bagi prajurit TNI AL yang masih aktif mengabdi, maupun saat-saat pelepasan yang menandakan tuntas sudah janji bakti yang dulu di ucapkan dan telah sampai pada garis akhir dengan gemilang.
“Kita semua mendambakan saat-saat seperti ini, dimana kita bisa mengakhiri masa bakti hingga batas waktu maksimal dengan bahagia. Banyak sahabat dan kolega kita yang tidak memiliki kesempatan merasakan hal ini,” kata Kasal.
Menurut Kasal pengabdian para wisudawan baik sebagai prajurit dan PNS kepada TNI Angkatan Laut adalah panggilan hati nurani yang tulus untuk berbakti demi kejayaan bangsa dan negara tercinta, bahkan telah berjanji rela berkorban jiwa dan raga tanpa pernah peduli balasan dan imbalan yang akan diterima. Berpuluh-puluh tahun, semua itu dicurahkan segalanya hanya untuk memastikan negara Indonesia tetap ada selamanya.
“Mungkin bapak ibu menganggap apa yang dikerjakan setiap hari tidaklah berharga apa-apa atau bahkan tidak pernah mengira bahwa hal-hal sederhana yang bapak ibu dharmakan di atas kapal perang, di pesawat udara, di batalyon marinir, di kendaraan tempur, di lembaga pendidikan, di pangkalan, di pos-pos perbatasan, atau bahkan di meja kerja, adalah butiran-butiran pasir pengabdian yang menyatu mengeras menjadi tonggak penyangga kejayaan negara kita. Bapak ibu tidak pernah menyadarinya, karena tertutup keikhlasan hati dan ketulusan pikiran dalam niat pengabdian terbaik”, tutur Kasal.
Mengiringi keberangkatan personel TNI AL yang purna tugas dan kembali ke tengah-tengah masyarakat, Kasal berpesan bahwa purna bakti bukan akhir sebuah perjalanan, tetapi hanyalah transisi dari dinas aktif kembali menjadi warga masyarakat. Untuk itu, jangan pernah melepaskan jati diri dan semangat Jalasena dalam kehidupan sehari-hari.
“Teruslah mengabdi dengan cara yang berbeda. Senantiasa santun dan menjadi teladan yang baik bagi lingkungan. Bermanfaatlah dimanapun berada, serta menjaga silaturahmi dengan kolega yang telah sama-sama purna maupun prajurit dan PNS yang pernah bersama,” ucap Laksamana Yudo penuh haru.