Home Sumbagsel Vaksinasi PMK Capai 60,33% di Sumsel, Wagub Bilang Tak Perlu Khawatir

Vaksinasi PMK Capai 60,33% di Sumsel, Wagub Bilang Tak Perlu Khawatir

Palembang, Gatra.com - Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hingga akhir Januari 2023 telah mencapai 60,33% atau telah terealisasi sebanyak 196.084 dosis dari total vaksin yang bakal didistribusikan sebanyak 325.000 dosis.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ruzuan Efendi, mengatakan pemerintah provinsi setempat telah melakukan upaya pencegahan PMK pada ribuan hewan ternak di Bumi Sriwijaya melalui vaksinasi PMK.

“Capaian tersebut akan terus kami tingkatkan sampai batas waktu yang telah ditetapkan,” ujarnya di Palembang, Senin (30/1).

Baca Juga: Wagub Sumbar Optimis Inflasi 2023 Turun

Menurutnya, strategi penanganan PMK cukup serius dilakukan Pemprov Sumsel. Mulai dari dengan membentuk gugus tugas, mendirikan posko, melakukan pendataan dan penandaan ternak di Sumsel. Selain itu juga diberikan vaksinasi dan distribusi bantuan logistik, disinfektan, obat-obatan dan vitamin, serta pembatasan lalu lintas hewan.

“Sebab PMK dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar pada para peternak maka kami mengambil langkah tegas dengan memberikan berbagai bantuan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, mengatakan adanya vaksinasi PMK tersebut dapat meyakinkan para pelaku usaha ternak yang ada Sumsel untuk tidak khawatir dalam menjalankan usaha ternaknya.

Baca Juga: Dinilai Terlalu Mahal, BPKN: Usulan Kenaikan Biaya Haji Ironis!

Dikatakan Mawardi, penyuntikan vaksinasi terhadap ternak sapi warga merupakan upaya pemerintah dalam membantu para peternak agar tidak merugi akibat wabah PMK.

“Kita minta yang diberikan vaksin ini adalah sapi yang belum terjangkit PMK. Karena ini untuk mencegah. Kalau untuk sapi yang sudah terjangkit, tentu penanganannya berbeda,” ujarnya.

Selain itu, Mawardi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak resah terkait virus PMK yang sudah menulari sapi. Pasalnya, daging, jeroan, dan susu dari hewan yang terkena PMK tetap aman dikonsumsi.

Baca Juga: Redenominasi, Subtitusi Mata Uang dan Efisiensi Perekonomian Nasional

“Jadi, masyarakat tak perlu takut dengan sapi yang terjangkit PMK karena kualitas dagingnya tak akan berpengaruh dan tetap aman dikonsumsi. Namun, PMK tersebut akan berpengaruh pada harga jual daging yang tentunya merugikan peternak,” katanya.

Mawardi pun mengapresiasi Satgas PMK Sumsel yang telah bekerja dengan giat dalam mengendalikan PMK di wilayahnya. Karena itu, pengendalian PMK diharap dilakukan dengan semakin optimal begitu pula dengan pengawasan mobilitas angkutan ternak di wilayah Sumsel harus lebih diperketat.

“Vaksinasi PMK dimaksimalkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, termasuk fungai check point lalu lintas ternak antar provinsi harus lebih diperketat,” katanya.

73