Home Kalimantan Putus Mata Rantai Penyebaran Tungro, Petani Kalsel Dilarang Tanam Padi Lokal

Putus Mata Rantai Penyebaran Tungro, Petani Kalsel Dilarang Tanam Padi Lokal

Banjarbaru, Gatra.com - Hama tungro belum juga enyah dari 'Bumi Lambung Mangkurat' Kalimantan Selatan. Upaya pengendalian terus dilakukan. Terbaru, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel melarang petani menanam padi lokal untuk musim tanam tahun 2023 guna memutus mata rantai penyebaran hama wereng hijau itu.

Kepala DPKP Kalsel Syamsir Rahman mengungkapkan, tidak ada cara yang diyakini paling mujarab selain melarang petani menanam padi lokal yang selama ini terkenal rentan sekali terserang tungro.

"Kemarin kita kumpulkan 140 kelompok tani yang berasal dari Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut. Kita minta stop dulu tanam padi lokal dan beralih ke padi unggul," ujar Syamsir kepada Gatra di Banjarbaru, Jumat (28/4).

Dia sampaikan, bukan perkara mudah untuk mengarahkan petani menanam padi unggul, selama ini petani merasa sangat diuntungkan dengan menanam padi lokal karena harganya jauh lebih tinggi dibandingkan padi unggul.

"Untuk memutus mata rantai penyebaran tungro kita harus lekukan penekanan yang lebih keras. Saya sempat marah karena petani masih ada yang ngeyel. Saya tegaskan, kalau masih tanam padi lokal, kita cabut padinya," tegas mantan Pj Sekda Kabupaten Tapin itu.

Syamsir mengatakan, selama ini petani banyak yang tidak patuh dengan petuah yang diberikan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) agar berhenti dulu menanam padi lokal. Sehingga sikap tegas dari DPKP ini mutlak harus dipatuhi petani.

"Tahun ini kita tanam padi unggul dulu. Musim tanam berikutnya kita tanam lagi padi lokal. Kita putuskan dulu mata rantai penyebaran tungro. Kalau ini tidak dilakukan, maka produksi padi kita terancam menyusut. Target 1 juta ton bisa tidak tercapai," gumamnya.

Pola silih tanam ini beber Syamsir telah dicoba di sentra produksi padi di Kabupaten Barito Kuala. Hasilnya benar - benar menakjubkan, padi unggul yang di tanam semuanya aman dari serangan hama tungro.

Petuah yang tak kalah penting juga disampaikan Syamsir kepada petani. Petuah itu adalah, petani dilarang malas - malasan usai panen padi. Petani diminta terus bergerak untuk menggarap sawahnya. "Jangan jadi petani pemalas. Habis panen segera bersihkan lahan, jangan dibiarkan ditumbuhi semak dan rumput liar. Karena hama tungro suka bersarang disitu," pesannya.

Selain beralih varitas, terang Syamsir, hama tungro juga bisa dibasmi melalui pembakaran lahan secara terukur dan dalam pengawasan ketat

"Kita masih berkoordinasi dengan Komisi II DPRD Kalsel mengenai hal ini. Kalau di Kalteng membakar lahan pertanian secara terbatas sudah dilakukan, kita akan menyusul," ujarnya.

 

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel Syamsir Rahman saat meninjau lokasi padi apung di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.(Gatra/Anas Aliando)

 

 

Foto ada di group WA foto Gatra

 

175