Banjarmasin, Gatra.com - Upaya pengendalian inflasi terus dilakukan Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel). Salah satu upaya adalah, menggelar operasi pasar menjual kebutuhan pokok di sejumlah titik di provinsi berjuluk 'Bumi Lambang Mangkurat' itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel, Syamsir Rahman mengungkapkan, secara periodik Pemprov Kalsel terus menggelar operasi pasar. Efeknya pun sangat dirasakan. "Inflasi secara perlahan sudah bisa kita kendalikan dan harga kebutuhan pokok sudah mulai mendekati normal," terangnya kepada Gatra.com di Banjarmasin, di sela gelaran Pasar Murah di Halaman Kantor Gubernur Kalsel, Jalan Sudirman Kota Banjarmasin, Sabtu (20/5).
Syamsir mengatakan, atas arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, DPKP dan dinas lainnya seperti Perdagangan, Dinas Perkebunan dan Peternakan dan Dinas Kelautan dan Perikanan diminta dapat membantu masyarakat dengan memberikan subsidi harga kepada masyarakat agar terjangkau. "Gubernur meminta kami menjual dengan harga seminim mungkin. Ini wujud kepedulian Paman Birin (sapaan akrab gubernur) terhadap warganya," ucap pria yang terkenal tegas dan lugas itu.
Dia ungkapkan, ke depan operasi pasar tidak hanya diadakan di tengah kota namun akan masuk ke daerah pelosok. "Agar masyarakat yang tinggal jauh dari kota bisa juga menikmati harga yang disubsidi pemerintah, sehingga asas pemerataan itu tak sekedar wacana," tegasnya.
Untuk gelaran operasi pasar di daerah pelosok, beber Syamsir, pihaknya akan mengoperasikan beberapa unit mobil dan memberdayakan penjualan sayur keliling. "Harga kita subsidi, didistribusikan ke pelosok dengan mobil dan pedagang sayur keliling. Harga tidak boleh sama dengan di pasaran tapi jauh lebih murah. Jadi masyarakat di pelosok bisa juga terbantu,' cetusnya.
Dalam gelaran operasi pasar kali ini, hanya dalam waktu dua jam, semua kebutuhan pokok ludes terjual. Syamsir yang turun langsung melayani pembeli yang didominasi kaum ibu itu terlihat sangat sibuk. "Bawang putih kita jual Rp30 ribu/kg. Telur ayam Rp50 ribu/rak, minyak goreng satu liter Rp11 ribu dan gula pasir Rp12 ribu/kg," urainya.
Syamsir menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi borong dan beli bahan pokok sesuai kebutuhan. "Jangan main borong, mari berbagi dengan sesama, agar manfaat harga subsidi ini bisa sama - sama kita rasakan," himbaunya.