Batang Hari, Gatra.com - Suku Anak Dalam (SAD) Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi mendapatkan penyuluhan agama dari dua orang da'i khusus. Program ini telah berlangsung dua tahun terakhir.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Munir, kepada Gatra.com mengatakan, dua da'i khusus ini tak menemukan kesulitan selama menjalani misi suci. Meskipun hidup secara nomaden, kelompok SAD gampang ditemukan oleh da'i khusus. "Da'i khusus yang kita siapkan memang sudah punya kedekatan dengan kelompok SAD," ujar Munir, Selasa (6/6).
Wilayah kerja dua da'i khusus berada dalam Kecamatan Batin XXIV dan Kecamatan Maro Sebo Ulu. Munir bilang dua da'i khusus selalu mengikuti pergerakan kelompok SAD. Makanya titik pertemuan selalu berpindah-pindah.
"Selama ini mereka (SAD) memuja dewa-dewa. Peran da'i mengenalkan ajaran agama Islam begitu penting. Da'i muncul sewaktu kelompok SAD berkumpul," ucapnya.
Daerah pimpinan Mhd Fadhil Arief dan Bakhtiar punya da'i sebanyak 137 orang. Munir ingin kerja keras da'i berhasil mengubah perilaku kehidupan SAD sebagaimana kehidupan normal.
"Kalau mereka sudah mengenal Islam, tentu otomatis mereka tak lagi seperti kondisi sebelumnya, pindah sana, pindah sini," katanya. "Ada kerabat sakit, mereka tinggalkan dengan bekal seekor anjing. Kehadiran Da'i, kita coba perilaku seperti itu dikurangi secara bertahap," imbuh Munir.
Perubahan perilaku hidup kelompok SAD, kata Munir, perlahan mulai tampak selama dua tahun. Memang tak bisa vulgar perubahan itu terjadi, namun secara bertahap sudah keliatan.
"Sebab mereka sudah terbiasa dengan pola hidup animisme bertahun-tahun," ucapnya.
Salah satu da'i merupakan anak dari Temenggung SAD. Bahkan sudah ada dari mereka Hafizh Qur'an. Tak hanya itu, kata Munir, ada juga yang sudah berangkat umroh ke Makkah difasilitasi Bupati.
"Kita bertahap bekerja, nanti akan kita coba melakukan pendataan jumlah SAD agar jadi acuan ke depannya," ucapnya.
Menurut Munir, hal terpenting dalam suatu pekerjaan yang harus diketahui adalah output. Sehingga akan terdata jumlah SAD yang memeluk Islam dalam beberapa bulan ke depan.
"Kita tak ingin mereka terkejut bahkan menjauh. Kita bekerja step by step," ujarnya.