Home Hukum Bidik Dua Kasus TPPO di Polda Lampung dan Sumut, Ini Komitmen dan Kerja Keras Polda NTB

Bidik Dua Kasus TPPO di Polda Lampung dan Sumut, Ini Komitmen dan Kerja Keras Polda NTB

Mataram, Gatra.com - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Kepala Satgasda Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Wakapolda NTB, Brigjen Pol. Ruslan Aspan, saat ini bersama timnya masih bekerja keras untuk membidik dua kasus TPPO yang kejadiannya belum lama ini di wilayah hukum Polda Lampung dan Polda Sumatera Utara (Sumut).

"Walaupun kejadian perkaranya di kedua Polda tersebut, namun korbannya warga NTB dan proses rekrutmen dan pemberangkatannya dari NTB. Penampungan korban TPPO asal NTB ini berada di kedua provinsi tersebut. Kita pasti telusuri dulu siapa perekrutnya dari NTB,” kata Ruslan Aspan, Kamis (15/6) di hadapan sejumlah wartawan di Comand Center Mako Polda NTB.

Terkait pemulangan para korban calon PMI yang berada di penampungan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumut tersebut, Polda NTB, kata Ruslan, pihaknya berkoordinasi untuk pemulangan mereka ke NTB. "Rencananya Senin , 19 Juni 2023 akan kita pulangkan," ujarnya.

Namun untuk yang di Sumut, Ruslan belum mengetahuinya. "Namun kita tetap akan melakukan penelusuran, termasuk pengembalian hak para sejumlah korban TPPO di Lampung dan Sumut, sudah ada pihak yang siap berkoordinasi," katanya.

"Yang jelas, kita bagian penindakan. Untuk restitusi, ada BP3MI, Pengadilan, dan Kejaksaan," kata jendral bintang satu ini.

Selain itu, lanjut Wakapolda, Satgas TPPO NTB akan berkerja keras untuk menindak tegas para pelaku TPPO.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu sebanyak 56 warga NTB diselamatkan dari praktik perdagangan orang ke luar negeri. Sejumlah 24 orang berhasil dicegah Polda Lampung dan 32 lainnya dicegah Polda Sumatra Utara (Sumut).

Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB, Mangiring Hasoloan Sinaga, mengungkapkan data bahwa dari 24 korban itu di antaranya berasal dari Kabupaten Dompu delapan orang, dua orang dari Kota Mataram, Tuju orang dari Lombok Barat, 4 orang dari Lombok Timur, dan 3 orang dari Lombok Tengah. Selanjutnya korban yang ditemukan di Sumatera Utara, masih terus dilakukan penelusuran.

221