Kuala Lumpur, Gatra.com - Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) akan menyelidiki dugaan korupsi yang dilakukan petugas imigrasi saat menangani turis asing di pintu masuk negara tersebut.
Dikutip Bernama, Minggu (2/7), Ketua Komisioner MACC Azam Baki mengatakan komisi sedang mengumpulkan informasi dari pihak-pihak yang terlibat, termasuk pejabat terkenal dan Departemen Imigrasi Malaysia (JIM), untuk memfasilitasi penyelidikan.
"MACC akan menyelidiki masalah ini sebagaimana mestinya dan masyarakat diimbau untuk tidak membuat sensasi dan berspekulasi tentang masalah ini," katanya kepada Bernama, Sabtu (1/7).
Sebelumnya, sebuah portal berita lokal pada hari Kamis melaporkan bahwa keributan terjadi di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) ketika seorang menteri Malaysia diduga berusaha untuk "menyelamatkan" seorang wanita berkebangsaan China, yang ditolak masuk ke negara tersebut.
Baca Juga: Malaysia Masih Jadi Negara Favorit Pelajar Indonesia Melanjutkan Kuliah
Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Tiong King Sing dilaporkan menerobos masuk ke aula kedatangan tanpa mengajukan izin keamanan, dan kejadian tersebut menjadi viral di media sosial.
Direktur Jenderal Imigrasi Datuk Ruslin Jusoh mengatakan pada hari Jumat bahwa departemennya akan menyelidiki insiden tersebut.
Pemerintah Malaysia Bertindak Cepat
Pihak berwenang Malaysia akan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi ada kesalahan yang dibuat selama insiden awal pekan ini, di mana seorang warga negara China dilarang masuk di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membuat komentar di posting Facebook pada hari Minggu (1/7), usai mengunjungi bandara.
"Selama kunjungan mendadak ke konter imigrasi dan bea cukai di KLIA hari ini, saya melihat ada ruang untuk perbaikan guna meningkatkan operasi di titik masuk negara," katanya.
“Saya berkesempatan untuk bertemu dan berbicara dengan staf dan petugas yang bertugas mengenai operasional harian mereka, baik di loket kedatangan maupun keberangkatan,” katanya.
Perdana menteri mengatakan bahwa dia juga mengamati masalah atau mempelajari masalah yang muncul selama penanganan turis dan warga negara asing, serta penduduk setempat.
Baca Juga: Dewan Rakyat Malaysia Rencana Hapus Vonis Mati
"Mengingat insiden baru-baru ini yang melibatkan turis Tiongkok, saya jamin penyelidikan menyeluruh akan dilakukan oleh pihak berwenang, dan diskusi awal akan diadakan selama rapat Kabinet Rabu ini," tulis Anwar.
"Sementara itu, tindakan yang tepat juga akan diambil oleh pihak-pihak yang terlibat jika ada kesalahan yang seharusnya tidak terjadi dan ... mempengaruhi kelancaran operasi," imbuhnya.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Sabtu, outlet berita lokal The Star mengutip Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Tiong King Sing yang mengatakan bahwa dia secara pribadi turun tangan untuk membantu seorang karyawan sebuah perusahaan media yang berbasis di China, setelah dia diduga ditahan oleh imigrasi petugas di KLIA pada saat kedatangan dari Shenzhen pada hari Kamis.
Menurut The Star, wanita yang berkewarganegaraan China itu menyebut dirinya ditolak masuk oleh petugas imigrasi, meskipun dokumen perjalanannya sudah beres.
“Dia mengaku diminta membayar beberapa ribu ringgit jika dia ingin diizinkan masuk,” kata laporan itu.
Wanita itu dikabarkan tiba di Malaysia bersama atasannya, seorang pejabat senior stasiun TV milik pemerintah China.
Sementara atasannya dibebaskan dan diizinkan masuk oleh Departemen Imigrasi Malaysia (JIM). Wanita yang merupakan asisten pribadi pejabat senior itu ditolak masuk dan diduga diberitahu bahwa ada ketidaksesuaian dalam dokumen perjalanannya.
Tiong dikutip The Star mengatakan bahwa petugas stasiun menelepon Konsulat Jenderal Malaysia di Guangzhou, dan mencari bantuan setelah melihat rekannya dalam kesulitan.
Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim sebut Ada Skenario Partai Ingin Gulingkan Pemerintahannya
"Saya menerima telepon dari seorang anggota staf kantor konsulat jenderal yang menceritakan apa yang diduga terjadi," kata Tiong.
"Saya menghubungi Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) dan bersama dengan petugasnya, kami pergi ke KLIA pada jam 3 sore untuk menyelidiki. Saya bertemu dan berbicara dengan pengunjung dan petugas imigrasi yang sedang bertugas," katanya.
Mr Tiong dilaporkan juga mengatakan asisten pribadi itu kemudian diizinkan memasuki negara itu setelah dia melakukan intervensi, dan menambahkan bahwa insiden hari Kamis adalah kelima kalinya saya melakukan intervensi dalam masalah seperti itu.
Akibat kejadian ini, pada hari Sabtu, MACC mengatakan akan menyelidiki dugaan korupsi oleh petugas imigrasi saat menangani turis asing di pintu masuk negara.
Komisaris utama MACC Azam Baki mengatakan komisi sedang mengumpulkan informasi dari pihak-pihak yang terlibat, termasuk pejabat terkenal dan JIM, untuk memfasilitasi penyelidikan.