Jakarta, Gatra.com- Tren Belanja Online Setahun ke Belakang di Tokopedia menyebutkan bahwa sebanyak 3/4 Transaksi Antarpulau di Tokopedia Pakai Fitur Bebas Ongkir.
Direktur Corporate Affairs Tokopedia, Nuraini Razak menyebut bahwa saat ini, sudah ada lebih dari 14 juta penjual di Tokopedia dan hampir 100% pelaku UMKM. Tokopedia diluncurkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 2009.
"Selama hampir 14 tahun berdiri, Tokopedia terus berupaya membantu pelaku UMKM di seluruh penjuru Indonesia agar punya kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang, tanpa harus pindah ke ibukota," ungkap Nuraini dalam konferensi persnya, Senin (7/8).
Selain mempermudah penjual memulai dan membangun bisnis online, menurutnya, Tokopedia juga membantu masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari dengan pilihan produk yang lebih beragam, secara lebih cepat dan efisien.
Untuk membantu penjual dan pembeli di mana pun, memulai dan menemukan apa pun, Tokopedia menggencarkan inisiatif Hyperlocal. Inisiatif ini, lanjut dia, memiliki berbagai turunan kegiatan. Salah satunya, Kumpulan Toko Pilihan (KTP) yang merupakan halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli.
"Selain itu ada Dilayani Tokopedia dimana penjual bisa menitipkan produk di gudang pintar Tokopedia di wilayah-wilayah dengan permintaan tinggi agar pembeli bisa mengakses produk tersebut dengan lebih cepat dan ongkir lebih murah bahkan gratis,” jelas Nuraini.
Berkat inisiatif Hyperlocal dan berbagai turunannya, Tokopedia mencatat dampak positif pada tren belanja online masyarakat Indonesia selama setahun kebelakang (periode data: Agustus 2022-Juli 2023 dibandingkan Agustus 2021-Juli 2022).
Beberapa kategori produk yang paling laris di Tokopedia setahun ke belakang adalah kebutuhan sehari-hari atau groceries, rumah tangga, fesyen, elektronik serta olahraga dan hobi.
"Pengguna Tokopedia berasal dari berbagai latar belakang, baik perempuan maupun laki-laki, tua maupun muda. Kami ingin menjadi platform yang inklusif, yang bisa mempermudah kehidupan semua orang,” jelas Nuraini.
Berkat inisiatif Hyperlocal dan berbagai turunannya, Tokopedia juga mencatat, Aceh Tenggara (Aceh), Padang Lawas Utara (Sumatra Utara), Malaka (NTT), Buton Tengah (Sulawesi Tenggara) dan Teluk Bintuni (Papua Barat) menjadi beberapa daerah dengan peningkatan tertinggi jumlah penjual selama setahun ke belakang, dengan rata-rata peningkatan hampir empat kali lipat.
Selain itu, beberapa daerah dengan peningkatan tertinggi jumlah transaksi selama setahun ke belakang, yaitu Natuna (Kep. Riau), Lombok Utara (NTT), Deiyai (Papua Tengah), Pegunungan Arfak (Papua Barat) dan Nduga (Papua Pegunungan), dengan rata-rata peningkatan hampir 8,5 kali lipat.
Di sisi lain, hampir 3/4 dari transaksi antarpulau yang terjadi di Tokopedia selama setahun ke belakang menggunakan fitur Bebas Ongkir. Menurut Nuraini, layanan gratis ongkir memang sangat diminati masyarakat Indonesia yang berbelanja online, terutama ketika bertransaksi antarpulau.
"Inisiatif ini dengan kata lain juga membantu pelaku usaha di seluruh wilayah di Indonesia termasuk UMKM meningkatkan penjualan dan memajukan bisnisnya, tanpa harus pindah ke ibukota; sangat sejalan dengan misi Hyperlocal Tokopedia,” tutup Nuraini.