Home Kalimantan Mentan SYL Minta Pemprov Kalsel Siapkan Lahan 100 Ribu Hektar Hadapi El Nino

Mentan SYL Minta Pemprov Kalsel Siapkan Lahan 100 Ribu Hektar Hadapi El Nino

Banjarmasin, Gatra.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta Pemerintah Provinsi Kalsel Kalsel menyiapkan lahan 100 ribu hektar untuk hadapi El Nino. Permintaan tersebut diutarakan Syahrul pada Rakor Antisipasi Dampak El Nino di Banjarmasin, Jumat (11/8).

"Kita terapkan TATIK LAJU yaitu tanam, petik, olah, jual. Kita susun agenda aksinya sampai dengan marketnya. Jangan hanya tanam saja. Hasilnya kita simpan dipergudangan yang ada untuk suplai kebutuhan masyatakat hingga Papua," tuturnya.

Menurut Syahrul, pertemuan antisipasi El Nino sangat relevan dan penting, mengingat El Nino mempunyai dampak yang signifikan terhadap penurunan produksi. Meski produksi pangan di Provinsi Kalsel sebenarnya tidak memiliki persoalan. Namun, Kalsel sebagai sebagai penyangga pangan Pulau Kalimantan harus meningkatkan lagi pengalaman dan praktik-praktik yang sudah berjalan dengan baik dalam menanggulangi kekeringan ekstrem.

"Provinsi Kalsel adalah salah satu daerah penopang pangan nasional, selain 6 daerah lainya. Saya minta Kalsel menyiapkan lahan untuk hadapi El Nino ini 100 ribu hektar, kita booster untuk menghasilkan pangan," katanya.

Mentan SYL menyebutkan Kementan memiliki beberapa upaya dalam mengantisipasi dan adaptasi dampak El Nino, yakni identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau. Selanjutnya, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dan peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam.

Kemudian peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan pompanisasi.

"Kita melawan El Nino ini juga dengan penyediaan benih tahan kekeringan dan hama penyakit, program 1.000 hektar adaptasi iklim, pengembangan pupuk organik, dukungan pembiayaan KUR dan Asuransi Pertanian, dan penyiapan lumbung pangan sampai level desa," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengapresiasi upaya Kementan dalam mendorong pemerintah Provinsi Kalsel dan petani dalam mengantisipasi dampak El Nino. Meskipun berdasarkan BMKG Kalsel bahwa curah hujan di Kalsel pada bulan Agustus sampai Oktober 2023 pada kategori rendah dan diklasifikasikan ke dalam El Nino rendah sampai sedang, namun perlu ada upaya antisipasi dan adaptasi El Nino di sektor pertanian.

"Kami sangat mendukung arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo antisipasi El Nino ini dengan cara identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan serta mengelompokan menjadi daerah merah, kuning dan hijau, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dan lainnya hingga penyiapan lumbung pangan hingga tingkat desa," ujarnya.

Sabirin mengungkapkan saat ini Provinsi Kalimantan Selatan untuk mengantisipasi El Nino melaksanakan gerakan nasional dari bulan Juli sampai dengan September seluas 70.061 hektar yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Perkiraan produksi padi sampai dengan bulan September 2023 berdasarkan kerangka sampel area (KSA) BPS sebanyak 646.074 ton gabah kering giling (GKG).

"Mudah- mudahan, dengan adanya pertemuan koordinasi ini, memajukan pertanian di Kalimantan Selatan ke tingkat yang lebih baik lagi, sehingga berhasil menjadi penyangga pangan ibu kota negara serta menjadi lumbung pangan nasional. Antisipasi El Nino mulai sekarang siap tangguh lawan bencana," tandasnya.

125