Jakarta, Gatra.com- State Bank of Vietnam (SBV) sepakat untuk bergabung dalam kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN bersama dengan Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).
Deputi Gubernur Pham Thanh Ha, yang hadir mewakili Gubernur SBV Nguyen Thi Hong pada seremoni penandatanganan NK, merasa terhormat bahwa SBV dapat bergabung sebagai partisipan baru NK Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan. "SBV menantikan koordinasi yang erat antara semua pihak untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan inklusif, " katanya dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (24/8).
Adapun kehadiran NK merupakan bentuk solidaritas dan menandai titik awal penguatan integrasi ekonomi kawasan. Serta memajukan konektivitas pembayaran untuk menjadikan ASEAN sebagai pemimpin global dalam konektivitas pembayaran.
Adapun SBV menandatangani amandemen Nota Kesepahaman (NK) di sela-sela Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN ke-10 pada 25 Agustus 2023 di Jakarta disaksikan Bank Sentral ASEAN 5, yang merupakan inisiator Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono menambahkan, bergabungnya SBV dalam kerja sama tersebut merupakan upaya perluasan dari NK Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan yang ditandatangani oleh BI, BNM, BSP, MAS, dan BOT dalam rangkaian acara Leaders Summit 14 November 2022 di Bali.
Perluasan Kerja Sama Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan merupakan tindak lanjut dari mandat Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN ke-9, serta menjadi salah satu capaian prioritas Keketuaan Indonesia dalam ASEAN tahun 2023.
Kerja Sama Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan terutama ditujukan untuk memperkuat dan mengembangkan sistem pembayaran antar negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan inklusif.
"NK kerja sama juga akan memayungi berbagai bentuk kerja sama, termasuk konektivitas QR dan fast payment antar negara, sehingga transaksi diharapkan dapat dilakukan dengan lebih mudah, nyaman dan terjangkau," jelas dia.
Kerja sama tersebut juga berpotensi membuka akses pasar bagi para pelaku usaha Indonesia ke kawasan. Dengan bergabungnya Vietnam pada Kerja Sama Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan maka jumlah partisipan bertambah dari lima negara menjadi enam negara.
"Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi dan memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat ASEAN, termasuk pada sektor pariwisata dan jasa lainnya," kata Erwin.
Perluasan juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi UMKM, yang menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ke depan, penguatan konektivitas sistem pembayaran diharapkan dapat memberikan insentif untuk meningkatkan perdagangan dan remitansi di kawasan. Perluasan kerja sama konektivitas sistem pembayaran akan terus diperkuat dan diperluas dengan negara mitra strategis lain di kawasan.