Home Info Sawit Tangkal Bencana di 'Bumi Isen Mulang'

Tangkal Bencana di 'Bumi Isen Mulang'

Kalteng, Gatra.com - Meski kebakaran hutan dan lahan itu belum terjadi, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Tengah (Kalteng) justru sudah siap siaga.

Semua perusahaan kelapa sawit anggota GAPKI Kalteng, sudah menyiapkan sarana dan prasarana. Petani sawit dirangkul dan diedukasi. Semua pemangku kepentingan diajak bareng. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pun dilakukan.

"Kami benar-benar melakukan antisipasi dini, sebab kami tak mau lagi kebakaran lahan terulang lagi," kata Ketua Bidang Lingkungan dan ISPO GAPKI Kalteng, Sutto Suwahyo, dalam siaran pers yang diterima Gatra.com, tadi sore.

Tak berlebihan jika GAPKI Kalteng meningkatkan kewaspadaannya. Soalnya siklus El-Nino sudah mengintai. Sementara, dari 15,4 juta hektar luas daratan 'Bumi Isen Mulang' itu, 2,7 juta hektar adalah lahan gambut.

"Tiap hari kami pantau dan evaluasi semua wilayah Kalteng. Dari hasil evaluasi itu, kami memutuskan wilayah mana saja yang rawan dan menjadi prioritas objek TMC," ujarnya.

Sesuai Inpres No. 3 Tahun 2020, TMC telah menjadi bagian dari strategi nasional dalam mitigasi dan penanggulangan karhutla. TMC dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang antara lain; Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan pemangku kepentingan setempat.

Secara historis kata Koordinator Lapangan TMC Kalteng, Chandra Fadlillah, hingga tanggal 24 Agustus, curah hujan menunjukan penurunan dibanding rata-rata historisnya. Ini menjadi pertanda kalau El-Nino sangat berdampak di Kalteng.

"Kalau sebelumnya TMC dilakukan saat kebakaran terjadi, tahun ini kita dorong sebagai langkah pencegahan. Mudah-mudahan TMC yang kami lakukan tidak hanya meminimalisir hotspot, tapi zero hotspot," Chandra berharap.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut, Kalteng dan Riau menjadi daerah yang rentan terhadap kasus karhutla. BRIN merilis, selama bulan Agustus sudah ditemukan lebih dari 60 hotspot di Kalteng.


Abdul Aziz

27