Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 12.276 guru pelamar prioritas 1 (P1) pada seleksi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) masih belum dapat formasi di seleksi tahun 2023 ini. Hal ini disebabkan tidak terakomodirnya formasi yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah (Pemda).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani mengatakan, sisa guru P1 terebut akan diselesaikan di tahun 2024 mendatang. Namun tentunya, diperlukan kebijakan daerah untuk membuka kebutuhan formasi guru PPPK di seleksi berikutnya.
“Saya optimis tahun depan [Seleksi Guru ASN PPPK] akan selesai. Karena mereka tidak perlu tes lagi, hanya tinggal menunggu ada tau tidak formasi saja,” kata Nunuk dalam giat temu media Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik) di kantor kemendikbudristek, Kamis (21/9).
Hingga saat ini saja, jumlah formasi guru PPPK yang tersedia masih berada di angka 296.059 formasi. Jumlah tersebut, dirasa masih jauh dari kebutuhan 601.174 formasi. yang dihitung dari pemerintah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 62.524 formasi diperuntukkan bagi pelamar prioritas satu atau P1. Sedangkan, 50.248 dipastikan sudah mendapat penempatan.’
“Persentase itu masih kecil untuk formasi ini. Masih banyak yang belum terakomodir untuk guru non-ASN yang ada di sekolah-sekolah negeri,” tutur dia.
Nunuk juga menerangkan, pihaknya tengah mengupayakan agar kebutuhan formasi bisa meningkat dengan skema linieritas. Misalnya, guru mata pelajaran bahasa inggris bisa menjadi guru kelas SD.
“Ini menjadi salah satu dari berbagai upaya yang kami lakukan agar guru P1 bisa terakomodir,” tegas dia.