Mataram, Gatra.com - Puluhan masyarakat Pahlawan Ekonomi Nasional (PENA) atau pedagang kecil di Lombok Timur, menerima bantuan modal usaha untuk meningkatkan omzet penjualannya. Bantuan PENA tersebut bersumber dari aspirasi Anggota DPR RI Komisi VIII Rachmat Hidayat yang bermitra dengan Kementerian Sosial.
Bantuan tunai tersebut sebagai modal usaha pedagang kecil dan bakulan untuk memperkuat pondasi usaha mereka agar dapat berkembang maju. Pemerintahan Jokowi melalui Kemensos RI menyalurkan bantuan tunai untuk program PENA sebesar Rp5 juta untuk masing-masing pedagang kecil.
Penyerahan bantuan melalui Kantor Pos Unit Desa Sakra terlebih dahulu melalui proses rekrutmen calon penerima bantuan dan dilakukan assesment oleh petugas PKH sekaligus melakukan pendampingan dan monitoring terhadap penggunaan dana PENA agar tepat sasaran,” kata Rachmat dalam keterangan resminya, Selasa (10/10).
Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur Hj Miftahul Wasli menjelaskan, kondisi Lombok Timur yang merupakan kabupaten terluas di NTB dengan jumlah penduduk terpadat, menjadikan isu kemiskinan sering menjadi pembahasan dan menjadi masalah dari periode ke periode.
“Lombok Timur ini wilayah terluas di NTB dengan penduduk terbanyak sekitar 1,3 juta, sehingga persoalan kemiskinan dari periode pimpinan ke periode pimpinan lain menjadi sesuatu yang muncul di permukaan,” kata Miftahul.
Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir ini angka kemiskinan di Lombok Timur mulai menurun. Pada 2018 sekitar 17 persen, namun pada 2023 menurun menjadi 15,24 persen.
“Penurunan itu rasanya melambat, karena dengan 15,24 persen kita di lingkup NTB berada pada angka di atas rata-rata provinsi, sehingga butuh kerja keras semua pihak bagaimana ke depannya mampu menurunkan angka kemiskinan,” ujarnya.
Dikatakan Sekda, dari 1,3 juta penduduk Lombok Timur, ada sebanyak 971.337 jiwa atau 377,522 kepala keluarga (KK) terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Lombok Timur, dan masih sekitar 123 ribu jiwa data administrasi dan kependudukan (Adminduk) yang perlu diperbaiki.
“Sengaja saya sampaikan ini supaya dari pusat juga maklum dengan kondisi kita, sehingga ada perhatian lebih nanti untuk menurunkan program di Lombok Timur. Kita berharap warga penerima bantuan PENA dimanfaatkan lebih baik, agar tujuannya untuk menekan angka kemiskinan dapat berhasil. Tentunya pengawalan juga menjadi penting agar bantuan dapat tepat sasaran sehingga mampu mengentaskan masalah kemiskinan,” ujarnya.
Dia yakin jika kemiskinan di Lombok Timur teratasi, maka masalah kemiskinan skala provinsi NTB akan ikut menurun.
Kepala Dinas Sosial Lombok Timur, H. Suroto mengatakan program PENA merupakan salah satu program bantuan dari banyaknya program bantuan yang diturunkan pemerintah pusat.
“Banyak sekali program pusat yang turun ke Lombok Timur baik untuk warga miskin maupun disabilitas. Ada yang dapat beras lewat Bulog, ada Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP). Alhamdulillah berkat bantuan ayahanda (Rachmat Hidayat) kita tahun ini dapat kuota tambahan kemarin,” ujarnya.
Anggota DPR RI yang juga Ketua DPD PDIP NTB, Rachmat Hidayat mengatakan, sudah menjadi tugasnya sebagai perwakilan rakyat untuk mengusulkan bantuan dari pemerintah agar diturunkan ke masyarakat yang membutuhkan.
“Tugas saya hanya mengusulkan dan mengawasi. Jadi saya sudah usulan, tidak apa-apa saya jadi pengemis demi rakyat. Ada proposal juga sudah masuk di Kemensos insya Allah juga segera terealisasi,” kata Rachmat.
Dia mengingatkan warga penerima bantuan untuk benar-benar memanfaatkan bantuan tersebut untuk menjadi modal berbisnis. Bahkan dia mengaku ikut mengawasi.
“Mudah-mudahan cita-cita kita insya Allah tercapai. Nanti bantuan lain akan saya ngomong sama menterinya. Kebetulan menterinya adalah teman saya,” kata Rachmat.