Karanganyar, Gatra.com - Pemadaman kebakaran hutan Gunung Lawu metode darat dan water bombing dihentikan. Alasannya, titik api mereda. Selain itu helikopter yang sebelumnya standby di lereng Lawu beralih untuk memadamkan kebakaran di TPA Suwung Denpasar Bali.
Demikian diputuskan dalam rapat koordinasi penanganan Karhutla Gunung Lawu di Cetho Caffee Desa Gumeng, Jenawi, Karanganyar, Jateng, Jumat (13/10). Rakor dipimpin Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto.
Hadir dalam rakor itu Kalakhar BPBD Karanganyar Juli Padmi Handayani, Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, Dandim 0727 Karanganyar Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama, BNPB Prastato H, BPBD Kabupaten Ngawi Heru Wahono, BPBD Magetan Ari Budi S, Kepala Perhutani Solo Herry Merkussiyanto, BPBD Jawa Tengah, Bakorwil Madiun dan Perhutani Lawu.
Sebelum memimpin rakor, Gatot menyampaikan permohonan maaf karena kebakaran yang bermula di wilayah Jogorogo, Ngawi meluas hingga ke wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Gatot menyebut Karhutla Gunung Lawu di wilayahnya menghabiskan ribuan hektare tanaman hutan lindung. Gatot menyatakan luas wilayah terdampak karhutla Gunung Lawu mencapai 2.185 hektare. Seluas 1.300 hektare di Ngawi, 700 hektare di Magetan, dan 185 hektare di Karanganyar. Karhutla Gunung Lawu dilakukan hampir dalam waktu dua pekan terakhir.
"Proses pemadaman dilakukan secara masif baik melalui darat yakni tim relawan, dan melalui udara melalui helikopter yang melakukan water bombing," jelasnya.
Lantaran sudah tak ada titik api baru dan kebakaran padam, maka operasi pemadaman dihentikan. Baik melalui darat maupun water bombing oleh helikopter BNPB. Keputusan itu didukung BPBD 3 kabupaten, yakni Magetan, Ngawi, dan Karanganyar. Ia mengapresiasi seluruh stakeholder yang berperan memadamkan kebakaran hutan lindung Gunung Lawu.
Sementara itu Kalak BPBD Kabupaten Karanganyar Juli Padmi Handayani menyatakan pemadaman jalur darat resmi dihentikan pada Rabu (12/10). Sedangkan water bombing helikopter BNPB berhenti beroperasi di Gunung Lawu pada Jumat (13/10).
"Sampai saat ini secara akumulasi pelaksanaan water bombing di Karanganyar sebanyak 48 kali," kata dia.
Dia mengatakan kebakaran tahun ini merupakan kejadian terbesar di Gunung Lawu. Namun akhirnya titik api di wilayah Karanganyar telah dinyatakan padam. Sehingga saat ini hanya memantau apabila terdapat titik api kembali terjadi.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan tepat di hari ke-13 ini, kebakaran Lawu telah padam. Selama ini, dia mengatakan titik api di wilayah Karanganyar sulit untuk diakses melalui darat. Sehingga penanganan kebakaran dilakukan dengan menggunakan metode water bombing.
"Penanganan Karhutla ini merupakan kegiatan yang ketiga kali di wilayah Karanganyar. Harapan kami mohon dukungananya untuk lokasi pendakian ditutup dan benar benar dipastikan tidak ada pendakian," pinta Kapolres.