Blora, Gatra.com- Kemarau panjang membuat sejumlah embung di Blora mengalami kekeringan. Salah satunya embung celengan yang berada di Desa Sendangmulyo Kecamatan Ngawen. Kondisi embung mengering hingga terlihat tanahnya retak-retak.

Sekretaris Desa Sendangmulyo Sriyono Abdul Qohar mengatakan embung celengan mengering sudah sejak bulan Juli lalu. Kemarau berkepanjangan menjadi penyebabnya.

"Saat ini kondisi embung celengan di Desa Sendangmulyo kering. Kondisi kering sudah sejak bulan Juli lalu," ungkap Sriyono, saat ditemui di lokasi, senin (16/10).

Sriyono menjelaskan embung celengan memiliki luas hampir 3 hektar dengan kedalaman 4 meter. Embung ini difungsikan sebagai pengairan lahan pertanian warga.

"Embung ini digunakan untuk pengairan lahan petani, untuk padi, jagung, dan lainnya. Dibangun tahun 2019, memang untuk pengairan saja karena lahan disini kering," terangnya.

Sriyono menjelaskan kemarau tahun ini cukup parah. Embung celengan yang biasanya tidak sekering ini.

"Kalau musim kemarau memang begini, tapi tidak separah tahun ini. Karena ini kemarau cukup panjang. Lahan disini kering hingga tampak tanahnya retak-retak," jelasnya.

Seorang warga Selamet mengungkapkan jika musim penghujan air di embung celengan hampir penuh. Biasanya banyak digunakan warga untuk memancing.

"Kalau musim hujan bisa sampai atas sini Mas. Dan biasanya banyak warga yang memancing ikan disini. Tapi kalau kemarau seperti tahun ini ya begini, kering, airnya habis," ungkapnya.