Home Politik Ini Rencana Strategi Ganjar Keluarkan Indonesia dari Middle Income Trap

Ini Rencana Strategi Ganjar Keluarkan Indonesia dari Middle Income Trap

Jakarta, Gatra.com - Calon Presiden (Capres), Ganjar Pranowo membeberkan serangkaian strategi jitu yang diharapkan dapat membawa Indonesia keluar dari jeratan middle income trap, apabila terpilih sebagai presiden.

Middle income trap adalah situasi di mana suatu negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah, namun terkendala untuk maju ke tingkat negara maju.

Ganjar menekankan dua poin utama yang harus diutamakan. Pertama, persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui akses mudah terhadap kesehatan dan pendidikan.

"Sebenarnya hari ini yang dilakukan adalah satu kita punya kesempatan dengan bonus demografi yang tinggi, ini masyarakat produktifnya banyak. Maka ada dua hal pertama menyiapkan SDM-nya dari kesehatan dan pendidikan aksesnya harus gampang,” ujar Ganjar dalam keterangannya yang diterima pada Rabu (24/10).

Langkah kedua, lanjut Ganjar, adalah memaksimalkan potensi ekonomi Indonesia dalam rentang waktu 10 hingga 13 tahun mendatang. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengungkapkan bahwa ia telah menyiapkan tim khusus untuk menjalankan strategi ini.

“Kedua biar tidak terjebak middle income trap maka optimalisasi potensi ekonomi dengan waktu kurang lebih 10-13 tahun maka kita mesti gas pol, musti cepet. Kita tidak bisa urut kacang dan perlahan-lahan. Maka seluruh kekuatan kita siapkan, maka tim saya sedang menyiapkan seluruh kerja-kerja teknokratisnya,” tutur Ganjar.

Ia juga membicarakan pentingnya kedaulatan pangan dan ketahanan pangan. Selain itu, ia menyoroti perlunya melakukan transisi energi sejalan dengan peningkatan kesehatan dan pendidikan.

“Salah satunya adalah pangan, yang mesti berdaulat dan tahan, kedua, kita bicara transisi energi. Ketiga ini gandengan antara kesehatan dan pendidikan yang aksesnya mesti bersama-sama,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan optimisme bahwa banyak pihak yang dapat mewujudkan rencana ini. Namun, harus didukung dengan optimalisasi alokasi anggaran.

“Itu bisa dilakukan kalau kemudian tadi pertanyaan pertama tadi, anggaran kita jangan segini dong, mesti bisa naik, mesti bisa optimal. Dan Saya haqqul yakin banyak di antara kita mampu melakukan itu, sehingga tinggal butuh mau saja dan itu tinggal perintah yang kita dorong agar mereka nyaman,” tegasnya.

42