Washington, D.C, Gatra.com - Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas dapat dilakukan secepatnya atau “besok”, jika kelompok militan tersebut membebaskan sanderanya.
“Akan ada gencatan senjata besok jika Hamas membebaskan para sandera,” kata Biden pada acara penggalangan dana di luar Seattle, di rumah mantan eksekutif Microsoft, setelah menghindari topik tersebut pada tiga acara serupa pada hari Jumat, dikutip AFP, Sabtu (11/5).
“Israel bilang terserah Hamas, kalau mereka mau, kita bisa akhiri besok. Dan gencatan senjata akan dimulai besok,” kata Biden kepada sekitar 100 orang.
Presiden mengangkat masalah ini setelah memperingatkan Israel pada hari Rabu, bahwa ia akan berhenti memasok peluru artileri dan senjata lainnya jika pasukannya menyerang kota Rafah, di Gaza selatan, dan ia menyesalkan fakta bahwa warga sipil telah terbunuh oleh jatuhnya bom AS.
“Jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata yang telah digunakan... untuk menghadapi kota-kota tersebut,” kata Biden dalam wawancara televisi dengan CNN.
“Kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri yang telah digunakan,” tambahnya.
Hamas dan Israel sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata meskipun telah berulang kali melakukan perundingan tidak langsung.
Sekitar 250 orang diculik ke Jalur Gaza pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerang Israel selatan. Para pejabat Israel mengatakan 128 dari mereka masih ditawan di wilayah Palestina, termasuk sedikitnya 36 orang tewas.
Serangan Hamas mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut, dalam kampanye militer balasan Israel di Gaza, setidaknya 34.971 orang telah tewas sejauh ini, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.