Karanganyar, Gatra.com - Wilayah Kabupaten Karanganyar dan Sragen diterjang longsor dan banjir akibat hujan deras pada Senin malam (1/1) kemarin. Bencana alam itu mengakibatkan kerusakan aset pendidikan, pertanian dan putusnya jalan penghubung.
Di Karanganyar, longsor menjebol ruang TU dan kelas IX D SMPN 1 Jenawi. Longsor talud menerjang gedung sekolah di Jl Pemancar No 12 Balong Rt 08/Rw VI Kecamatan Jenawi itu pada Senin kemarin pukul 21.05 WIB. Longsor dipicu hujan deras semalam suntuk. Talud yang baru selesai diperbaiki itu kembali roboh menimpa ruang kelas dan TU. Pada tahun lalu, talud itu juga longsor menimpa satu ruang kelas.
"Tahun lalu juga longsor di lokasi sama. Sedangkan sekarang malah tambah titiknya," kata Kepala SMPN 1 Jenawi, Suharto, Selasa (2/1).
Talud yang ambrol berukuran tinggi 9 meter dan panjang 17 meter. Gedung yang ditimpanya berukuran panjang 13 meter. Hasil taksiran kerugian menyentuh Rp300 juta. Para peserta didik yang terlanjur masuk, terpaksa dipulangkan lebih awal. Bangunan yang hancur diterjang longsor menimpa dokumen penting sekolah serta sarpras lainnya.
Titik longsor juga terdeteksi di wilayah Sidomukti Kecamatan Jenawi. Tebing setinggi 20 meter yang longsor pada dini hari tadi longsor menimpa jalan desa penghubung dua kabupaten, meliputi sidomukti, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Ngadiluwih, Desa Wonosari, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Selain menutup akses jalan juga menimpa area persawahan setempat.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan material longsoran berupa tanah menutup jalan hingga setebal satu meter. Begitu juga dengan material longsoran yang menutup tanaman padi di areal persawahan seluas 700 meter. Akibatnya petani mengalami gagal panen.
"Tanaman padi ini tinggal tiga minggu lagi panen. Tapi karena tertimpa longsoran, tanaman itu gagal panen," kata Hendro.
Sementara itu di Sragen, SD Negeri 3 Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, kebanjiran pada hari pertama masuk sekolah, Selasa (2/1). Seluruh siswa yang berjumlah 59 anak terpaksa diliburkan lantaran seluruh lantai ruang kelas tertutup lumpur luapan Sungai Mungkung.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sragen R Triyono Putra mengatakan dua wilayah kecamatan diserbu luapan sungai pada Selasa dini hari. Ketinggian air di dua kecamatan ini mulai dari 50 centimeter hingga 150 centimeter.
Dikatakannya, wilayah terdampak banjir di dua kecamatan tersebut masing-masing Dukuh Wirun Kecamatan Sidoharjo serta Kelurahan Sine, kecamatan Sragen kota.
"Genangan air dengan ketinggian 50 centimeter dan 150 centimeter merendam RT 18 Dukuh Wirun serta RT 19. Sedangkan di Kwluarahan Sine Kecamatan Sragen kota, air merendam 4 RT dengan ketinggian air mencapai 60 centimer sampai 100 centimeter,"ujarnya.
Ditambahkannya, air juga merendam areal pertanian milik warga.
"Ada beberapa petak sawah yang terendam banjir," terangnya.