Jakarta, Gatra.com – Mengenal sosok Rantastia Nur Alangan adalah seorang individu yang menarik dan penuh inspirasi. Rantastia Nur Alangan lahir pada tanggal 22 Februari 1965 di daerah Tebet kota Jakarta.
Menurut ibundanya bahwa kelahiran Rantastia tepat pada tengah malam Jumat, Kliwon (istilah primbon Jawa), dan dilahirkan tanpa Bidan, “ Tahu-tahu sudah ngisep jempol dan memegang kaki saya” tutur ibundanya dalam keterangan tertulis.
Ibundanya bernama Nursijah lahir pada tahun 1942, berasal dari tanah Cirebon, dan ayahnya bernama Setyo Rahardjo kelahiran tahun 1937 dari Ponorogo Jawa Timur, masih keturunan Bangsawan Majapahit, dan mempunyai Kakak perempuan yang lahir tahun 1963, bernama RR. Rinasti Nur Awengi.
Kehidupan pernikahan dimulai tahun 1992, Rantastia menikahi seorang gadis Bernama Widiyanti lahir tahun 1977 di Kota Tangerang. Dalam mengarungi bahtera rumah tangga isterinya melahirkan tiga orang anak, yaitu Muhammad Raihan Albiruni lahir tahun 1993, Muhammad Ayub Ramdani lahr tahun 1997 dan Dewi Intan lahir tahun 2000.
Pada tanggal 31 Agustus 2023 telah dinobatkan Gelar KRHT (Kangjeng Raden Haryo Tumenggung) sebagai Abdi Dalem Keraton Solo di Sasono Purnomo (Maha Menteri Kraton Kasunanan Surakarta).
Rantastia mengenyam pendidikan dasarnya di SD Negeri Kebon Baru Jakarta. Dalam masa itu, Rantastia Nur Alangan dikenal sebagai murid tauladan dan cerdas selalu mendapat tempat di hati sang gurunya. Selama masa ini, Rantastia menunjukkan minat yang kuat dalam pelajaran-pelajaran seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan bahasa.
Rantastia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 115 Tebet Jakarta. Selama masa ini, Rantastia terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti debat, paduan suara, dan klub lingkungan hidup. Rantastia juga menunjukkan minat khusus dalam mata pelajaran seperti bahasa Inggris, sejarah, dan seni.
Rantastia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 28 Pasar Minggu Jakarta. Di tingkat ini, Rantastia terlibat dalam berbagai organisasi siswa dan menduduki posisi kepemimpinan. Rantastia juga mengambil jurusan IPS dan fokus pada mata pelajaran seperti Sosial, Ilmu Pancasila, Sejarah, dan lainnya.
Rantastia melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di AMIKBU (Akademi Manajemen Informatika Komputer Budi Utomo) dan Pendidikann Tinggi Jarak Jauh yaitu UIPM dari Malaysia, dengan mengambil program studi Multimedia. Selama kuliah, Rantastia secara aktif terlibat dalam kegiatan mahasiswa, seperti organisasi sosial dan klub sastra. Rantastia juga mengambil minat khusus dalam pendidikan inklusif dan metode pembelajaran inovatif.
Selama masa pendidikan, Rantastia mengalami beberapa pengalaman belajar yang penting dan menekankan minat khususnya dalam pendidikan. Rantastia mungkin telah mengikuti pelatihan-pelatihan tambahan dalam bidang pendidikan inklusif, partisipasi dalam proyek penelitian, atau mengikuti lokakarya yang berfokus pada pengembangan keterampilan pengajaran dan pembelajaran.
Selain itu, Rantastia juga mungkin telah terlibat dalam kegiatan sukarela di lembaga-lembaga pendidikan, memberikan peluang untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan.
Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, Rantastia memulai langkah awal dalam karir profesionalnya. Rantastia mungkin telah melakoni pekerjaan pertama dalam bidang pendidikan, misalnya sebagai guru atau asisten pengajar.
Pengalaman magang atau program kerja sama dengan lembaga pendidikan juga bisa menjadi bagian dari langkah awal ini, memberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama studi dan memperluas pemahaman tentang praktik pendidikan yang efektif.
Langkah awal dalam karir profesional ini merupakan fondasi penting yang membantu Rantastia memperoleh pengalaman praktis, mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan, dan memperluas jaringan profesional dalam bidang pendidikan. Hal ini mempersiapkan Rantastia untuk langkah-langkah berikutnya dalam karir yang berfokus pada pengembangan pendidikan yang inklusif, inovatif, dan berdampak positif.
Pendidikan lanjutan ini memberikan kesempatan kepada Rantastia untuk mendalami pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang spesifik, serta meningkatkan keahlian akademiknya.
Selain itu, Rantastia juga mungkin telah mengambil kursus-kursus atau pelatihan profesional tambahan untuk memperbarui pengetahuan dan pemahaman tentang perkembangan terbaru dalam bidang pendidikan.
Sebagai bagian dari karir profesionalnya, Rantastia mungkin telah mengambil kesempatan untuk bekerja di luar negeri atau terlibat dalam proyek-proyek internasional.
Hal ini memberikan pengalaman yang berharga dalam memahami konteks pendidikan dan perdamaian di tingkat global, serta berinteraksi dengan individu dan komunitas yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
Pengalaman kerja di luar negeri ini juga dapat memperluas jaringan profesional dan membuka pintu bagi kolaborasi lintas batas.
Selama karir profesionalnya, Rantastia mungkin juga telah mengembangkan kemampuan kepemimpinan melalui partisipasi dalam pelatihan kepemimpinan, program pengembangan profesional, atau menduduki posisi kepemimpinan dalam organisasi atau proyek yang relevan.
Kemampuan kepemimpinan yang kuat memungkinkan Rantastia untuk menggerakkan perubahan, mempengaruhi kebijakan dan praktik pendidikan, serta memimpin tim atau inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempromosikan perdamaian.
Rantastia mungkin juga telah memberikan kontribusi yang signifikan sebagai dalam bidang pendidikan atau perdamaian. Rantastia dapat menjadi narasumber utama dalam konferensi internasional, simposium, atau forum diskusi, serta menerbitkan buku atau artikel yang memengaruhi pemikiran dan praktik di bidang pendidikan.
Kontribusi ini memberikan pengaruh yang lebih luas, meningkatkan visibilitas Rantastia, dan memperluas dampak yang dapat dicapai dalam masyarakat pendidikan dan perdamaian dunia.
Sejak kecil, Rantastia telah menunjukkan minat dan bakat yang luar biasa dalam berbagai bidang, yang kemudian membentuk perjalanan hidupnya yang unik.
Dalam bidang akademik, Rantastia selalu menjadi siswa yang cerdas dan berprestasi di SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi di Akademi Manajemen Informatika Komputer di Jakarta. Puncak Akademisinya , yaitu Prof. Dr. Dato Sabree dari Lembaga Pendidikan Malaysia memberikan Gelar Doctor of Philosophy dan Gelar Professor kepada Rantastia Nur Alangan.
Di mana sebelumnya juga, tahun 2014 Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Mabes TNI Kolonel Laut (S) Ivan Yulivan menerima gelar Profesor Ilmu Beladiri. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Prof. Dr. Sabree Saleeh selaku The President of World Academy of Martial Arts Philosophy and Science (WAMAPS).
Bersamaan waktu Rantastia mendapat Sabuk Hitam Dan Lima dari Tae Kwon Do dibawah Grand Master Dato Sabree. Meskipun fokusnya terutama pada ilmu pengetahuan dan teknologi, Rantastia juga mengembangkan minat dalam seni, sastra, dan filosofi yang terus memperkaya wawasan dan kreativitasnya.
Namun, latar belakang Rantastia tidak hanya terbatas pada prestasi akademik. Selama masa remajanya, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan komunitas, memperlihatkan keprihatinan yang tulus terhadap isu-isu sosial yang ada di sekitarnya. Ia sering terlibat dalam kegiatan sukarela, membantu masyarakat kurang beruntung, dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Seiring bertambahnya usia, Rantastia semakin menyadari keinginannya untuk membuat dampak positif yang lebih besar di dunia. Ia memutuskan untuk mengabdikan dirinya dalam bidang organisasi perdamaian dan kemanusiaan, dengan tujuan untuk menciptakan perubahan sosial yang nyata dan berkelanjutan.
Aktifitas Internasional dimulai sejak tahun 2010 secara rutin hingga tahun 2016 Rantastia bergelut dalam Pendidikan Militer Diplomatik Perdamaian dibawah Komando Tertinggi Jenderal Allen Neoh memberikan pangkat Lieutenant General (Lt. Gen) di Shenzhen China. Dan juga mengikuti pendidikan Military Hand to Hand Combat (Special Force Combative) dari Jerman.
Pada tahun 2016 Rantastia diundang oleh Donald Trump untuk menghadiri Pelantikan Presiden Terpilih Amerika saat itu, yang sebelumnya juga Presiden Obama mengundang Rantastia dalam Konferensi Drug.
Berbagai Penghargaan seperti: Presidential Active Lifestyle Award dari Donald Trump. Penghargaan Wing dan Brevet dari Royal Thai Army ( Ranger Soldier Special Forces). Sertifikat Volunteer dari Joe Biden. Penghargaan Medal of Humanity of Knightly Family Dzionsko Awarded- Germany, The Holy Father Francis - Vatican, Ordre Lafayette France as Commander dari Perancis, Global Award –International Human Rights and Peace dari India, Peace and Humanity of Korea, Darjah Kebangsaan Malaysia Army, Royal Borneo Nation Army, The Royal Society of St. George, Patron Queen Elizabateh II
Gaungnya semakin menggema dengan berbagai undangan International diantaranya yaitu: United Nations Global Compact mengundangnya untuk acara Leader Summit 2016 di UN Headquarter New York. Kemudian pada tahun 2017, dengan bermodal pengalaman Internationalnya. Rantastia memberanikan diri untuk bergabung di Corps Rescue Lazarus Union di bawah naungan PBB ( Perserikatan Bangsa-Bangsa ) yang bermarkas di Austria, sebagai Koordinator Rescue Kemanusiaan di Indonesia.
Sepak-terjangnya semakin meluas pada Level yang lebih tinggi, yaitu : pada tahun 2018 Rantastia diberi mandat sebagai Koordinator SPIA di Indonesia untuk mengembangkan Lembaga afiliasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) khusus Pasukan Perdamaian bernama Soldiers of Peace International Association ( SPIA ) yang bermarkas di Perancis.
Pada tahun 2019, Rantastia dan Aphinita Chaichana mendirikan sebuah organisasi UNPKFC ( United Peace Keepers Federal Council ) Non Profit di Thailand yang berfokus pada Program 17 SDGS ( Sustainable Development Goals ) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, diantaranya yatu : kemanusiaan, perdamaian dan pendidikan serta pengembangan masyarakat di daerah pedesaan yang terpinggirkan.
Perkembangannya sangat maju pesat, dengan ditandai berbagai negara menjadi cabang perwakilan dari UNPKFC, seperti : Malaysia, Singapore, Nepal, India, Pakistan, USA, Indonesia, Thailand. Jenderal PBB Bernama Dr. Sultan Azam Temuri (Mantan Komandan di UNAMID- United Nations African Union Mission in Darfur, yang merupakan misi perdamaian PBB di Darfur, Sudan.
Beliau bergabung di UNPKFC sebagai Patron, kemudiaan diikuti oleh Lt. Col. Marcelio Rudriguez dari Pasukan Perdamaian dari Argentina, dan bergabung pula Lt. Kol. Marinir Arief Rahman Hakim dan Teamnya dari Pasukan Perdamaian dari Indonesia, Thailand, India, Pakistan, Amerika, Malaysia, Singapore.
Pada tahun 2020 , Rantastia menjadi Direktur Europolice Federation untuk Indonesia. Di tahun yang sama Rantastia diterima menjadi anggota Royal Family dibawah Patron Queen Elizabeth di United kingdom. Sehingga selalu mendapat undangan dari Keluarga Besar Royal Family.
Langkahnya di kancah International semakin meluas dengan dibuktikannya menjadi anggota International Society for Miltary Law and The Law of War (ISMLLW) bermarkas di Belgia. Kemudian tahun berikutnya Rantastia menjadi anggota Fédération Royale des Militaires à l'Étranger Section Namur yang bermarkas di Belgia.
Pada tahunn 2023. Sayapnya dibentangkan lebih lebar lagi untuk meraih level yang lebih tinggi, dengan dibuktikannya sebagai Representative UN Ecosoc (Economy and Social Council) dalam acara HLPF ( High Level Political Forum ) di UN Headquarter New York.
Melalui perjuangannya, Rantastia berhasil menginspirasi banyak orang di sekitarnya dan menjadi panutan bagi generasi muda. Kepemimpinan, dedikasi, dan semangatnya yang tak tergoyahkan menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang yang mengenalnya.
Selain dedikasinya dalam bidang kewirausahaan sosial, Rantastia juga memiliki semangat yang besar dalam lingkungan dan keberlanjutan. Ia menjadi advokat lingkungan yang vokal, terutama terkait perlindungan hutan dan kelestarian sumber daya alam.
Rantastia terlibat dalam kampanye perlindungan lingkungan, bekerja sama dengan organisasi internasional dan lokal untuk mempromosikan kesadaran akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem.
Sebagai seorang penulis, Rantastia telah menerbitkan beberapa buku dan artikel yang menggambarkan pemikirannya tentang kehidupan, keadilan sosial, dan lingkungan. Karya-karyanya mampu menjangkau banyak orang dan mempengaruhi perspektif mereka terhadap isu-isu penting dalam masyarakat.
Sebagai seorang pemimpin yang inspiratif, Rantastia telah menjadi pembicara di berbagai forum dan konferensi internasional. Ia berbagi cerita hidupnya, pengalaman, dan visinya tentang perubahan sosial yang berkelanjutan. Melalui kata-katanya yang kuat dan motivasi yang menggebu-gebu, Rantastia mampu mempengaruhi orang lain untuk bertindak dan turut berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
Selain kiprahnya dalam bidang sosial dan lingkungan, Rantastia juga memiliki bakat yang luar biasa dalam seni. Ia adalah seorang seniman multitalenta yang menguasai berbagai bentuk ekspresi kreatif, seperti lukisan, fotografi, musik, dan tari.
Karya-karyanya sering kali mencerminkan pemikiran yang mendalam dan keindahan yang memikat, dan telah dipamerkan di berbagai galeri dan festival seni.
Pengaruh dan kontribusi Rantastia juga terasa di dunia digital. Ia adalah seorang blogger dan influencer yang memiliki pengikut setia di media sosial. Melalui platform online, Rantastia menyebarkan pesan-pesan inspiratif, berbagi pengetahuan, dan memotivasi orang lain untuk mengejar impian mereka.
Ayah dan ibunya, yang memiliki latar belakang akademik dan profesional yang hebat, mengajarkan Rantastia tentang pentingnya pendidikan, integritas, dan memberikan keseimbangan antara kerja keras dan kesenangan.
Dalam perjalanan hidupnya, Rantastia telah menerima sejumlah penghargaan dan pengakuan atas karyanya dalam bidang sosial, lingkungan, dan seni. Penghargaan-penghargaan ini tidak hanya menghormati pencapaian individu, tetapi juga memperkuat visi Rantastia untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang.
Rantastia Nur Alangan memiliki kecintaan yang mendalam terhadap budaya dan warisan lokal. Sejak kecil, ia telah terlibat dalam kegiatan komunitas yang berfokus pada pelestarian tradisi dan adat istiadat daerahnya. Rantastia berpartisipasi dalam pertunjukan seni tradisional, festival budaya, dan juga terlibat dalam program-program pendidikan yang mempromosikan kesadaran akan warisan budaya.
Sebagai seorang pemimpin yang inspiratif, Rantastia telah mendirikan beberapa inisiatif komunitas yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan anak-anak di daerah terpencil.
Rantastia juga merupakan seorang pembicara publik yang berpengaruh dan sering diundang untuk berbicara dalam konferensi internasional dan acara inspirasional. Melalui pidato-pidatonya yang penuh semangat, Rantastia mampu menggerakkan audiens untuk bertindak dan berkontribusi dalam upaya pembangunan sosial dan lingkungan.
Rantastia Nur Alangan adalah seorang penganjur keadilan sosial yang gigih. Ia terus-menerus berjuang untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Rantastia terlibat dalam advokasi hak-hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan, hak-hak anak, dan hak-hak minoritas.
Rantastia juga merupakan seorang penggerak perubahan dalam dunia teknologi. Ia percaya bahwa teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk mencapai perubahan sosial yang signifikan. Rantastia aktif dalam mempromosikan akses teknologi, literasi digital, dan pengembangan solusi teknologi yang berkelanjutan untuk masalah-masalah sosial dan lingkungan.
Untuk harapan ke depannya di tahun 2024 ini, "Saya berharap di tahun 2024 bisa menjadi suatu titik tolak kebangkitan Indonesia menuju Mercusuar Dunia. Ini bukan sekedar omong kosong sebab sejarah Indonesia dimulai dengan Kerajaan Kerajaan yang telah berhasil menjadi Kerajaan Besar seperti Majapahit adalah salah satu ICON Bukti sejarah yang sampai saat ini masih mempengaruhi para Keturunannya untuk memperjuangkan Indonesia menjadi bangsa yang besar, " pungkasnya.
Di luar semua aktivitasnya, Rantastia adalah seorang yang rendah hati dan rendah diri. Ia selalu menunjukkan rasa penghargaan dan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukungnya dalam perjalanan hidupnya