Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal memproyeksi bahwa, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,9% hingga 5% secara tahunan (year on year/yoy) pada 2024.
“Prediksi kita di 2023 sekitar 5 persen, dan di 2024 4,9 persen hingga 5 persen,” kata Faisal dalam acara CORE Economic Outlook Sectoral 2024, Selasa (23/1).
Sementara itu, pada tahun 2024, CORE juga memproyeksikan terdapat empat sektor yang mengalami perlambatan marjinal, yaitu sektor manufaktur dan perdagangan yang terimbas oleh pelemahan ekspor. Kemudian, sektor transportasi yang mengalami normalisasi pertumbuhan, serta sektor keuangan yang terdampak pengetatan moneter.
“Dari lima sektor terbesar ini yang agak menurun hanya di perdagangan, yang lain relatif resilien,” ujarnya.
Sebaliknya, sektor lainnya, termasuk sektor pertanian, pengolahan, pertambangan, kontruksi diperkirakan tumbuh lebih tinggi.
“Itu adalah sektor yang paling besar yang membentuk dua per tiga dari pada ekonomi kita, ini adalah rata-rata sebetulnya relatif resilien,” jelasnya.
Akibatnya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2024 berada pada kisaran 4,9% hingga 5%, sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tahun 2023 yang diperkirakan tumbuh sebesar 5%.