Singapura, Gatra.com - ART SG mengakhiri edisi tahun 2024 dengan penjualan solid yang dilaporkan oleh galeri dan rekor kehadiran sebanyak 45.303 pengunjung. Edisi kedua ART SG, pameran seni internasional terkemuka di Asia Tenggara, ini ditutup pada hari Minggu, 21 Januari 2024.
Sebagai pameran seni besar pertama tahun ini dalam kalender budaya internasional, ART SG menarik 45.303 pengunjung yang berasal dari Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Vietnam, Australia, Jepang, Korea, Tiongkok Daratan, Hong Kong, Taiwan serta Eropa dan Amerika. Diadakan selama empat hari, pameran ini menampilkan deretan 114 galeri dinamis dari 33 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Pameran ini juga menampilkan sektor seni dan instalasi berskala besar yang dipamerkan di sekitar pameran (PLATFORM) dan film yang dikurasi (ART SG FILM) dan diskusi (ART PERSPEKTIF SG). Pengunjung juga dapat merasakan kehidupan budaya Singapura yang dinamis ketika institusi seni visual, yayasan swasta, koleksi, dan galeri kota berkumpul untuk menggelar pertunjukan seni visual yang dinamis untuk Singapore Art Week 2024.
Baca Juga: ART SG 2024: Pertemuan Seni Dunia di Singapura
ART SG, yang pendiri dan mitra utamanya adalah UBS dan diselenggarakan oleh The Art Assembly, berlangsung di Marina Bay Sands Expo and Convention Center dari tanggal 19 – 21 Januari 2024 dengan hari pratinjau pada tanggal 18 Januari. Magnus Renfrew, Co-Founder, ART SG mengatakan bahwa sejumlah besar kolektor dan institusi dari wilayah tersebut dan daerah lain menghadiri pameran tersebut untuk menunjukkan daya tarik dari pameran tersebut serta kekayaan budaya yang ditawarkan kota ini.
“Tahun ini sekali lagi menunjukkan bahwa ART SG mampu meningkatkan dan mendukung peran Singapura yang semakin berpengaruh sebagai pusat kegiatan seni. Pasar seni Indo Pasifik yang berkembang dan ekosistem seni visual kelas dunia,” ucap Magnus.
Shuyin Yang, Direktur Pameran, ART SG mengatakan Singapura benar-benar telah menunjukkan kemampuannya untuk menarik banyak khalayak dengan dunia seninya yang dinamis. “Saya sangat bersemangat untuk melihat bagaimana kisahnya terungkap di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Adapun Jin Yee Young, Co-Head UBS Global Wealth Management Asia Pasifik dan Country Head UBS Singapura menilai ART SG telah dengan cepat memantapkan dirinya. sebagai momen besar bagi seni kontemporer di Singapura dan Asia Tenggara, pameran ini mempertemukan komunitas yang beragam dari wilayah ini serta pengunjung dari berbagai belahan dunia.
“Yang paling menonjol adalah tanggapan masyarakat terhadap proyek interaktif seniman Indonesia Eko Nugroho, yang ditugaskan oleh Koleksi Seni UBS dan dipresentasikan di UBS Art Studio, yang membahas produksi sampah plastik dan berfungsi sebagai pengingat akan kekuatan seni untuk menginspirasi dan memicu percakapan," ucapnya.