Home Kalimantan Angka Stunting di Batola Tertinggi di Kalsel, Pj Bupati Mujiyat: Target Turun 14 Persen di 2024

Angka Stunting di Batola Tertinggi di Kalsel, Pj Bupati Mujiyat: Target Turun 14 Persen di 2024

Marabahan, Gatra.com - Angka stunting di Kabupaten Barito Kuala (Batola), pada tahun 2023, menempati ranking pertama terbanyak dari 13 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Data itu terungkap saat acara rembuk aksi percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten berjuluk "Bumi Ije Jela" itu di salah satu hotel ternama di Kota Banjarmasin akhir tahun 2023 lalu.

Pada rembuk itu terkuak, total anak stunting di Batola mencapai angka 2.246 orang, sementara kecamatan terbanyak angka stunting ada di Kecamatan Tabunganen yaitu 428 anak, disusul Kecamatan Berangas 379 anak dan Kecamatan Tabukan 157 anak.

Tingginya angka stunting di Batola, menuai keprihatinan berbagai pihak. Termasuk keprihatinan mendalam dilontarkan Penjabat (Pj) Bupati Batola, Mujiyat. Dia berusaha sekuat daya dan upaya agar angka stunting di kabupaten yang dia pimpin bisa ditekan, dan Batola bisa keluar dari peringkat pertama angka tertinggi stunting di Banua.

"Target kita 14 persen turun di tahun 2024. Kita optimis target itu akan tercapai dengan upaya keras yang kita lakukan," katanya kepada Gatra.com di Marabahan, akhir pekan lalu.

Mujiyat menyampaikan pula usaha Pemkab Batola yang telah bersama-sama merangkul seluruh SKPD untuk lakukan intervensi pencegahan dan penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif guna turunkan angka stunting di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Tengah itu.

"Kami telah lakukan kerjasama dengan seluruh pihak pada 30 desa lokus yang harus dilakukan percepatan penurunan stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan yang ada di desa masing-masing. Kerjasama sangat diperlukan dan menjadi satu kesatuan yang terintegritasi mulai dari SKPD, camat, kepala desa, para pelaku usaha dan juga elemen masyarakat, karena status gizi dan kesehatan ibu dan anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia,” katanya.

Itu dilakukan, sambung Mujiyat, dalam rangka menyiapkan generasi produktif yang berkompeten untuk menyambut bonus demografi di tahun2030 nanti. Terbaru, terang Mujiyat, untuk percepatan penurunan stunting, Pemkab Batola melaunching aplikasi LANTINGKUU BATOLA (Lanjutkan Atasi Stunting ke Arah Maju Untuk Barito Kuala), di Kota Marabahan pada akhir tahun lalu.

Launching aplikasi tersebut diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batola. "Dengan adanya aplikasi LANTINGKUU, diharapkan bisa mendukung percepatan penurunan stunting yang ada di Batola, yakni melalui ketepatan data penderita stunting dan penanganannya," katanya.

Mujiyat meminta kepada SKPD pengampu stunting agar memanfaatkan aplikasi LANTINGKUU dengan sebaik-baiknya, juga melakukan update data penanganan stunting secara cepat dan tepat agar permasalahan penanganan stunting diketahui secara dini dan dapat diselesaikan dengan segera.

"Mari kita saling berkolaborasi dan bersinergi dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting di kabupaten Barito Kuala, sehingga menjadi kabupaten yang bebas stunting," harapnya.

52