Home Sumbagteng Tembang Lawas Suti di RSJ Tampan

Tembang Lawas Suti di RSJ Tampan

Pekanbaru, Gatra.com - Wajah Suti Mulyati nampak serius menyimak semua penjelasan Zainal Arifin di lounge Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan di kawasan jalan HR. Soebrantas, Pekanbaru, Riau, jelang siang tadi.

Mulai dari berapa total jumlah pasien yang ada, kondisi gedung, hingga hal-hal lain terkait RSJ itu dijelaskan oleh Direktur RSJ Tampan ini kepada Suti.

Zainal tak sendirian di sana. Dia ditemani oleh sejumlah stafnya. Suti yang Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Riau itu juga sama; ditemani oleh sejumlah anggotanya.

Direktur RSJ Tampan, Zainal Arifin, saat memberikan penjelasan kepada Ketua TP PKK Riau, Suti Mulyati dan rombongan. Foto: (GATRA/Dok. Humas RSJ Tampan)

Giliran sampai di ruang rawat inap Mandau 1 dan 2 yang berada sekitar 100 meter ke arah utara lounge berukuran 4x4 meter tadi, suasana langsung berubah.

Kebetulan pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang ada di sana, lagi senam pula di ruangan yang luas itu.

Istri Gubernur Riau, Edy Afrizal Natar Nasution ini pun langsung bercengkrama dengan mereka. Di ruang rawat Indragiri, di seberang ruang Mandau tadi, yang terjadi juga begitu. Suti mengajak orang-orang di sana ngobrol.

Malah seorang lelaki berusia 60-an tahun dia ajak melantunkan tembang lawas milik almarhum Pance Frans Pondaag. Suasanapun sontak ramai.

Perempuan ini kemudian menyemangati orang-orang yang ada di situ. Khususnya mereka yang dinyatakan sudah nyaris pulih. "Yang semangat ya. Sholatnya jangan tinggal," pintanya.

Usai menengok sejumlah ruangan yang ada di sana, ditambah dengan penjelasan Zainal, Suti pun menyimpulkan bahwa RSJ Tampan sudah bagus.

"Saya juga kan sudah banyak menengok RSJ di Jawa ya. RSJ Tampan ini sudah bagus. Penanganan pasiennya malah sudah bagus sekali," dia memuji.

Lantaran penanganan di RSJ Tampan sudah bagus, Suti pun berharap agar keluarga lebih membuka diri kepada pasien yang sudah boleh pulang. Begitu juga dengan lingkungan.

"Dukungan keluarga sangat penting untuk pasien bisa benar-benar sembuh total. Jangan malah menolak dengan alasan (barangkali) malu. Pasien yang sudah boleh pulang itu sudah nyaris pulih lho. Jadi, dukungan keluargalah yang membuat mereka akan benar-benar pulih," katanya.

Kalau yang terjadi sebaliknya, besar kemungkinan pasien akan kambuh lagi. Kalau sudah begini, proses penyembuhan akan lebih lama ketimbang sebelumnya.

"Ayolah kita bareng-bareng. Sebab penangan ODGJ ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tapi kita bersama. Kami datang langsung ke sini, adalah bagian dari program kami di PKK. Kalau kita enggak bisa bekerjasama, persoalan enggak akan selesai. Akan kayak siklus obat nyamuk, berputar di situ saja," ujarnya.

Kepada yang sudah dinyatakan pulih dan orang-orang muda, Suti berpesan agar semakin dekat dengan agama. Ini menjadi filter. "Bimbingan orangtua kepada anak-anak muda teramat penting," pesannya.

Kalau kerjasama tadi sudah terjalin, Suti yakin jumlah pasien di RSJ Tampan akan terus berkurang. Daya tampung pun akan bisa terpenuhi.

"Pasien yang datang ke sini kan enggak hanya dari pekanbaru, ada juga dari Kepri. Malah ada yang dari Thailand, terdampar," katanya.

Data yang diperoleh Gatra.com menyebutkan bahwa sampai akhir tahun lalu jumlah pasien di RSJ Tampan mencapai 314 pasien. Semuanya ditampung pada 8 ruang rawat inap.

Tapi di awal tahun ini, jumlah pasien itu berkurang hingga 34 orang. Sebanyak 14 orang dipindah ke Panti Laras milik Dinas Sosial, sisanya pulang lantaran dinyatakan sudah pulih.

Saat ini, ada pula sejumlah pasien yang sedang berada dalam Instalasi Rehab Psikososial (IRP). Mereka adalah pasien yang sudah sembuh yang dipersiapkan untuk pulang.

Ketua TP PKK Riau, Suti Mulyati saat bercengkrama dengan salah seorang pasien RSJ Tampan Pekanbaru. Foto: (GATRA/Dok. Humas RSJ Tampan)

Persiapan itu antara lain dengan memberikan keahlian kepada mereka. Mulai dari keahlian menjahit, kerajinan tangan, hingga bercocok tanam.

Lantaran diajari bercocok tanam itu pula, sebahagian dari luas lahan RSJ yang mencapai 10,9 hektar itu, nampak menghijau oleh aneka tanaman sayuran.

Semua itu hasil karya orang-orang yang sudah masuk IRP tadi. Mereka dibimbing khusus oleh konselor. Sayuran tadipun sudah beberapa kali dipanen dibeli oleh karyawan RSJ.

Zainal yang bekas Kepala Dinas Kesehatan Riau itu pun semakin semangat dan bertekad untuk membikin RSJ Tampan itu semakin nyaman. Tak hanya untuk pasien, tapi juga bagi orang lain yang datang menengok.


 

79