Semarang, Gatra.com - Lonjakan harga terasa kembali di Jawa Tengah. Harga beras C4 di pasar tradisional semarang meroket hingga Rp15.000 per kilogram. Sementara mentik wangi menyentuh harga Rp21.000 per kilogram. Kenaikan harga diakui masyarakat mulai terasa sejak momen Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 lalu.
Demi mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah malalui Perum Bulog Kanwil Jateng menyiapkan strategi pengendalian harga dengan berencana menggelontorkan beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP). Targetnya, beras SPHP akan disalurkan dua kali lipat dari rerata penyaluran SPHP tahun 2023, yakni dari 7.800 ton per-bulan menjadi 15.000 ton per-bulan.
Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setia Budi Wibowo mengapresiasi langkah stabilisasi harga pangan tersebut. Kendati demikian Dirinya meminta Pemprov untuk mengawasi penjualan beras SPHP di pasaran.
“Kita meminta Pemprov melalui Dinas terkait untuk melakukan pengawasan yang ketat dalam penjualan beras SPHP. Kita tidak ingin harga beras SPHP nantinya ikut naik karena ulah oknum tertentu,” terang Wibowo.
Pengawasan tersebut Wibowo maksudkan agar SPHP tidak diborong dan ditimbun oleh oknum tak bertanggungjawab. Harga beras SPHP sendiri diketahui sebesar Rp9.950 per-kilogram. Dengan perkiraan biaya distribusi, SPHP akan sampai ke tangan masyarakat dengan rentang harga Rp10,200 – Rp10.300 per-kilogram. Sementara itu Harga Eceran Tertinggi (HET) dipatok dengan harga Rp10.900 per kilogram.
Lebih lanjut, Wibowo berharap penyaluran pasokan beras SPHP dapat didistribusikan secara merata baik di pasar tradisional maupun ritel modern sehingga mampu mengendalikan harga beras sebelum panen raya pada April mendatang.
“Harapannya penyalurannya dimaksimallkan secara rata, sehingga mampu mengendalikan harga beras di pasaran sebelum panen raya April besok,” ujar Wibowo.