Tangerang, Gatra.com - Di tengah banyaknya film horor berlatar budaya Jawa, Aenigma Picture memproduksi film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai yang mengangkat urban legend terkenal di Kalimantan, yaitu Kuyang.
Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Achmad Benbela, seorang penulis asli Kalimantan.
Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai diproduksi di Belitung, memiliki lokasi yang mendukung latar cerita dalam novel. Pemilihan Belitung sebagai lokasi produksi juga memberikan kesempatan bagi para pekerja kreatif dari Belitung dan warga desa sekitarnya untuk terlibat.
Lebih dari itu, produksi di Belitung juga bertujuan untuk mendorong pariwisata lokal agar lebih dikenal secara nasional. Sebagian crew produksi adalah anak kreatif Banyumas, yang sebelumnya bekerja sama dengan Aenigma Picture dalam produksi film Detak (tayang di bioskop pada tahun 2021 dengan judul Tarian Lengger Maut).
Walaupun bukan berasal dari kota besar, hal ini tidak menghalangi anak kreatif Banyumas untuk berkarya dan hasilnya dapat kita nikmati melalui film ini.
Selain membawa nama-nama populer seperti Putri Ayudya dan Dimas Aditya, film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai juga memperkenalkan beberapa wajah baru, di antaranya Luthfi Triadi (Pak Sekdes), Indra Pacique (Pak Kades), Adinegoro Natsir (Sahen).
Film ini tidak hanya memberikan wadah bagi bakat-bakat baru, tetapi juga untuk menciptakan variasi dalam industri perfilman Indonesia.
"Lewat film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai kami punya kesempatan untuk mengangkat 3 daerah: Budaya Kalimantan, lokasi Belitung dan pekerja kreatif Banyumas," tutur Yongki Ongestu, sutradara film.
"Ke depannya berharap akan terus bisa bersinergi," tambahnya.
Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai saat ini masih tayang di bioskop Indonesia.
Sinopsis Film
Demi masa depan yang lebih baik Bimo (Dimas Aditya) memutuskan untuk menjadi PNS dan ditugaskan di sebuah desa di pedalaman sebagai CPNS.
Bimo membawa serta istrinya Sriatun (Alyssa Abidin), yang menolak untuk ditinggal bersama orang tua Bimo di Jawa. Sejak kedatangan mereka di desa tersebut, kejadian-kejadian aneh mulai mereka alami. Sriatun merasa ada yang selalu mengawasi mereka.
Bimo yang mengetahui masa lalu kelam desa tersebut mulai khawatir. Sekutu Iblis yang menghantui desa selama ini kini mengincar Sriatun yang sedang hamil untuk dijadikan tumbal.
Bimo yang tidak ingin Sriatun bernasib sama seperti warga desa terdahulu berencana membawa Sriatun pergi dari desa tersebut. Namun kekuatan Sekutu Iblis berhasil menghalangi rencana Bimo. Satu-satunya cara menyelamatkan nyawa Sriatun adalah Bimo harus mengalahkan Sekutu Iblis dengan tangannya sendiri.