Jakarta, Gatra.com - Anggota Mahkamah PPP, Abdullah Mansyur mengakui, sosok Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu), Sandiaga Uno belum memberikan efek signifikan terhadap perolehan suara PPP di Pemilu 2024.
“Kalau lihat data kuantitatif, memang Bang Sandi efeknya belum terlihat kalau lihat data kuantitatif, ya gitu. Buktinya, ya itu tadi (perolehan suara) malah turun,” ucap Abdullah Mansyur saat ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Kamis (21/3).
Abdullah tidak memungkiri, PPP mungkin akan ada melakukan evaluasi terhadap kinerja Sandi. Terlebih, karena Bappilu PPP hanya badan Adhoc dalam struktur partai.
“Kalau Bang Sandi Bappilu iyu kan badan adhoc. Jad, bukan badan permanen. Tentu di akhir ada evaluasi karena dibentuk oleh DPP. Memang hierarkinya Bang Sandi memberikan laporan pertanggungjawaban ke DPP,” jelas Abdullah.
Bukan hanya Sandi, sosok Plt Ketua Umum PPP, Mardiono juga disebut belum dapat mendongkrak perolehan suara partai berlogo Kabah ini. Meski tidak ingin membanding-bandingkan para ketua umum, Abdullah tidak menampik kalau ada penurunan perolehan suara saat Mardiono mengisi jabatan tersebut.
“Kalau lihat kursi, ya kita menurun dari 2019 turun, 2014 dan 2009 juga menurun. Dari 2009 ke sinilah yang cenderung turun dan memang titiknya di 2024 ini sampai kita dinyatakan oleh KPU tidak lolos threshold,” jelas Abdullah.
Kendati demikian, Abdullah mengatakan PPP akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pileg 2024.
Abdullah mengatakan, kondisi internal PPP selama ini solid. Dan, jika dibandingkan dengan Pemilu 2019, tahun ini seharusnya lebih siap untuk menghadapi Pemilu karena sudah tidak ada efek konflik partai pada tahun 2014.
“Kita sedang menduga-duga ini memang faktor bisa jadi faktor eksternal gitu kan yang membuat PPP menurun. Hanya faktor x-nya itu apa ini secara spesifik memang belum bisa kami ungkapkan,” kalta Abdullah lagi.