Home Keuangan Pembiayaan SMF Sepanjang Tahun 2005 Hingga 2023 Tembus Rp103,75 triliun

Pembiayaan SMF Sepanjang Tahun 2005 Hingga 2023 Tembus Rp103,75 triliun

Jakarta, Gatra.com– PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berkomitmen untuk terus mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dengan mengembangkan usaha yang efektif dan berkelanjutan. Melalui perluasan mandat yang telah diberikan Pemerintah serta berbagai langkah stategis di tahun 2024 ini, SMF akan terus mendorong pembiayaan sektor perumahan.

Sepanjang tahun 2023, SMF telah menjalankan berbagai upaya dalam mendukung Program Pemerintah untuk mengatasi backlog dan mendorong ketersediaan hunian layak bagi masyarakat sesuai dengan perluasan mandat yang diberikan. Berdasarkan laporan keuangan audited, hingga akhir tahun 2023, total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan sejak tahun 2005 mencapai Rp103,75 triliun. Adapun total aset SMF hingga akhir tahun 2023 mencapai sebesar Rp45,71 triliun. Pencapaian tersebut ditopang oleh kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp13,09 triliun. Demikian halnya dengan laba bersih SMF di tahun 2023 mencapai Rp466 miliar.

Terkait penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2023, SMF telah menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total sebesar Rp6,85 triliun melalui penerbitan Obligasi PUB VI Tahap IV, Obligasi PUB VII Tahap I, Sukuk Musyarakah PUB I Tahap I, Obligasi PUB VII Tahap II, Obligasi Berwawasan Sosial PUB I Tahap I, dan Sukuk Musyarakah Berwawasan Sosial PUB Tahap I. Sampai dengan akhir tahun 2023, posisi (outstanding) surat utang dan sukuk SMF mencapai Rp19,35 triliun dan (oustanding) pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp3,90 triliun.

Baca juga: Nikmati Untungnya Pindah KPR Konvensional dan Syariah

Perseroan telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009. Hingga akhir 2023, Perseroan sudah melakukan 57 kali penerbitan dengan jumlah Rp57,27 triliun, terdiri dari 44 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk (penawaran umum) sebesar Rp52,48 triliun, 12 kali Medium Term Notes (penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar.

Pada tahun 2023, SMF menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ESG (Environment, Social, and Governance) dengan menerbitkan Obligasi dan Sukuk Berwawasan Sosial (Social Bonds), yang merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Perseroan menerbitkan Obligasi Berwawasan Sosial sebesar Rp500 miliar, serta Sukuk Berwawasan Sosial sebesar Rp200 miliar.

Terkait transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009 sampai saat ini, SMF telah berhasil memfasilitasi 17 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp14,21 triliun. Pada tahun 2023, SMF melakukan sekuritiasi dengan BTN dengan nilai transaksi sebesar Rp600 miliar, serta dengan BSI untuk menerbitkan Efek Beragunan Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi(EBAS-SP) dengan underlying asset KPR iB BSI, yang merupakan pertama di Indonesia dengan nilai transaksi sebesar Rp325 miliar.

Direktur utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 2 juta debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 85,11% wilayah barat, 13,91% wilayah tengah, dan sisanya sebesar 0,59% wilayah timur.

Sesuai dengan perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah, SMF selalu berperan aktif dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak dalam upaya mendorong perkembangan industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand. Sepanjang tahun 2023, SMF telah menyalurkan produk-produk dalam rangka implementasi perluasan mandat dari Pemerintah sebesar Rp6,5 triliun yang terdiri dari Kredit Konstruksi, Kredit Mikro Perumahan, KPRumah Usaha, KPR Inden/PPJB, serta KPR Sewa-Beli (Rent to Own).

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, SMF juga berperan aktif dalam meringankan beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP, dimana SMF melakukan leverage atas PMN yang diterima. Dalam pelaksanaanya Perseroan bersinergi dengan BP Tapera dalam menyediakan dana KPR FLPP yang kemudian disalurkan kepada masyarakat melalui Bank Penyalur.

Baca juga: SMF dan SMI Siap Bangun Rusun ASN di IKN

Sejak Agustus tahun 2018 hingga 31 Desember 2023, SMF telah menerima dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah sebesar Rp9,33 triliun, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). PMN yang diterima tersebut kemudian dikombinasikan dengan penerbitan surat utang (leveraging) sehingga Perseroan dapat menyalurkan pembiayaan KPR FLPP dengan nilai sebesar Rp21,64 triliun kepada lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.

Selain itu Perseroan juga aktif dalam menjalankan beberapa inisiatif strategis diantaranya yaitu Program Pembiayaan Homestay dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh. Terkait Program Pembiayaan Homestay, sepanjang 2023 SMF telah bersinergi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dalam merealisasikan penyaluran pembiayaan untuk 5 desa wisata yang terdiri dari 28 debitur.

Adapun sejak 2019 hingga Desember 2023, SMF telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay dengan total akumulasi aliran dana mencapai Rp13,59 miliar untuk 183 homestay di 21 desa wisata binaan yang terletak di Desa Nglanggeran, Desa Samiran, Desa Kuta, Desa Pagerharjo, Desa Kemuning, Desa Mertak, Desa Sarongan, Desa Sukajaya, Desa Tamansari, Desa Bangsring, Desa Sembalun, Desa Wringin Putih, Desa Tete Batu, Desa Paputungan, Desa Palaes dan Desa Pahawang, Desa Botubarani, Desa Bongo, Desa Hilisimaetano, Desa Salenrang, dan Desa Hargotirto.

Terkait realisasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh, sepanjang tahun 2023, Perseroan dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR telah melakukan kolaborasi merenovasi 115 rumah tidak layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp6,15 miliar di 5 lokasi yaitu di Talumolo Gorontalo, Sukaraja Prabumulih, Makassar Timur Ternate, Oesapa Kupang, dan Teluk Pandeglang. Adapun sejak tahun2019 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 488 rumah di 21 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp33,8 miliar.

22