Jakarta, Gatra.com - Konsultan Properti Cushman & Wakefield Indonesia mengungkapkan bahwa, permintaan pasar untuk perumahan tapak di Jabodetabek pada semester I-2024 tetap stabil. Hal ini tercermin dengan tingkat penjualan keseluruhan yakni sebesar 94,5%.
Director of Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo mengatakan, segmen menengah atau rumah tapak dengan harga dikisaran Rp1 hingga Rp1,7 miliar menjadi segmen paling diminati di 29,5% dari total permintaan.
“Kalau kita lihat dari nilai transaksinya itu mengalami pertumbuhan dimana memang ini menggambarkan pertumbuhan permintaan dari produk-produk segmen atas,” kata Arif dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (25/7).
Arif menjelaskan bahwa, rata-rata penyerapan untuk setiap perumahan adalah 13.6 unit per bulan, mengalami penurunan 30% year on year (yoy). Adapun, penurunan penyerapan ini tidak berarti adanya penurunan daya beli pasar, karena memang pasokan semester ini lebih sedikit dibanding semester lalu.
Dalam paparanya, Arif menjelaskan bahwa, penurunan pasokan baru terlihat di semester pertama 2024 jika dibandingkan dengan semester sebelumnya, dengan total 2,979 unit pasokan baru di Jabodetabek dan Karawang area. Total pasokan saat ini tercatat mencapai 432.724 unit.
Berakhirnya pembebasan PPN penuh oleh pemerintah di bulan Juni 2024, menjadi salah satu kontributor terhadap turunnya pasokan baru.
“Yang menarik disini bisa dilihat terdapat penurunan pasokan baru yang masuk, jadi para pengembang masih fokus untuk memasarkan unit-unit existing dan itu menjadi salah satu alasan mengenai kenapa terjadi penurunan pasokan baru di 6 bulan pertama tahun 2024,” imbuhnya.
Adapun, untuk rata-rata nilai transaksi per unit naik menjadi Rp2,45 miliar. Hal ini menggambarkan pertumbuhan permintaan untuk produk-produk segmen atas.