Jakarta, Gatra.com - Sinergi dunia industri antara China dan Indonesia siap dijembatani oleh sektor pendidikan. Kebersinambungan kedua negara coba diwujudkan dalam program kemitraan industri China dengan Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) di Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, kolaborasi kedua negara pun didorong hadir dalam beberapa kegiatan semisal riset bersama, rekrutmen, program pemagangan, hingga peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
“Kita harapkan adalah hubungan ini dibangun dengan dasar saling mengerti dan memahami kebutuhan masing-masing,” ujar Kiki di Jakarta, Rabu silam.
Kiki pun menyebut untuk Indonesia, peningkatan kapasitas SDM menjadi prioritas utama kerjasama dilakukan. Penyiapan generasi muda yang siap bekerja dan bersaing di lingkup global, menjadi sebuah cita-cita yang bisa diakselerasi lewat sinergi dengan China.
Sedangkan untuk negara tirai bambu tersebut, kerjasama dengan kampus vokasi juga akan mempercepat penumbuhan talenta Indonesia yang siap berkarir di China. Hal ini, sambung Kiki, diyakini akan menguntungkan bagi pertumbuhan industri mereka.
“Kolaborasi ini tujuan utamanya juga menyiapkan generasi tiga Indonesia menghadapi masa depan dalam situasi apapun. Target utamanya adalah generasi muda kita punya daya saing tinggi,” tutur dia.
Kiki juga menyebut China bukan menjadi satu-satunya negara yang akan digaet untuk berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi Vokasi. Kedepan pihaknya juga akan coba menghadirkan kolaborasi serupa dengan berbagai negara lainnya.
Yang pasti, ia ingin kolaborasi yang terjalin dapat saling menutupi kebutuhan masing-masing negara. Ia tak ingin, kerjasama yang disepakati nantinya hanya sekadar kesepahaman basa-basi yang tidak memiliki benefit apapun bagi seluruh pihak.
“Jadi kedua-duanya harus mendapat benefit dan betul-betul sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Jadi artinya gini, kalau industri melakukan kerjasama, maka harus menguatkan industri itu," papar dia.